KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mendorong pemerintah daerah (Pemda) melakukan reformasi kesehatan untuk menghadapi bonus demografi. “Reformasi kesehatan sangat penting karena itu menjadi ukuran sebuah negara apakah dia bisa tingkat resilience (ketahanan) nya tinggi atau tidak. Kesehatan sekarang sudah menjadi luxury goods, barang mewah,” kata Suharso dalam rapat Rapat Pembukaan Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2021, Kamis (25/2). Suharso mencontohkan, rata – rata pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Indonesia tidak optimal dalam melakukan upaya preventif dan promotif. Puskesmas lebih cenderung kuratif. Padahal, puskesmas esensinya diletakkan di garda terdepan untuk melakukan pencegahan, preventif, dan promotif. Preventif dan promotif ini harus diikuti oleh 9 tenaga kesehatan yang harus tersedia di puskesmas.
Hadapi bonus demografi, Menteri PPN dorong pemda lakukan reformasi kesehatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mendorong pemerintah daerah (Pemda) melakukan reformasi kesehatan untuk menghadapi bonus demografi. “Reformasi kesehatan sangat penting karena itu menjadi ukuran sebuah negara apakah dia bisa tingkat resilience (ketahanan) nya tinggi atau tidak. Kesehatan sekarang sudah menjadi luxury goods, barang mewah,” kata Suharso dalam rapat Rapat Pembukaan Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2021, Kamis (25/2). Suharso mencontohkan, rata – rata pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Indonesia tidak optimal dalam melakukan upaya preventif dan promotif. Puskesmas lebih cenderung kuratif. Padahal, puskesmas esensinya diletakkan di garda terdepan untuk melakukan pencegahan, preventif, dan promotif. Preventif dan promotif ini harus diikuti oleh 9 tenaga kesehatan yang harus tersedia di puskesmas.