KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puncak kemarau sebagai dampak dari El Nino bakal terjadi pada September, Oktober, dan November. Dampak dari El Nino salah satunya adalah kenaikan harga bahan pakan ternak seperti jagung, yang akan mengakibatkan naiknya harga produk perunggasan. Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengatakan, industri pakan ternak memerlukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi lonjakan harga jagung sebagai dampak dari El Nino. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber bahan baku alternatif. “Dua bulan lalu kami dari asosiasi diundang oleh Pemerintah Korea untuk hadir di sana. Mereka memperkenalkan produk lalat hitam sebagai bahan baku pakan ternak. Di sana sudah menjadi industri, bayangkan lalat yang kecil-kecil itu sudah diproduksi ton-tonan dan mereka sudah punya asosiasi,” kata Timbul dalam keterangan resmi, Selasa (20/6).
Hadapi Dampak El Nino, Industri Pakan Ternak Perlu Subsitusi Alternatif Bahan Baku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puncak kemarau sebagai dampak dari El Nino bakal terjadi pada September, Oktober, dan November. Dampak dari El Nino salah satunya adalah kenaikan harga bahan pakan ternak seperti jagung, yang akan mengakibatkan naiknya harga produk perunggasan. Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengatakan, industri pakan ternak memerlukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi lonjakan harga jagung sebagai dampak dari El Nino. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber bahan baku alternatif. “Dua bulan lalu kami dari asosiasi diundang oleh Pemerintah Korea untuk hadir di sana. Mereka memperkenalkan produk lalat hitam sebagai bahan baku pakan ternak. Di sana sudah menjadi industri, bayangkan lalat yang kecil-kecil itu sudah diproduksi ton-tonan dan mereka sudah punya asosiasi,” kata Timbul dalam keterangan resmi, Selasa (20/6).