KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus flu burung mulai menjadi momok menakutkan bagi Korea Selatan. Bahkan, hingga saat ini, Negeri Ginseng tersebut sudah memusnahkan sedikitnya 5 juta unggas dari peternakan lokal. Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan melaporkan, pemusnahan unggas tidak hanya dilakukan di peternakan yang memiliki kasus flu burung, tetapi unggas yang berada dalam radius 3 kilometer (km) dari peternakan yang terinfeksi. Dari 5 juta unggas tersebut, diantaranya ada 3,23 juta ayam dan 880.000 itik.
Baca Juga: Semakin menyebar, wabah flu burung Jepang menyerang 10 prefektur Saat ini, Korea Selatan telah melaporkan 13 kasus flu burung yang sangat patogen di peternakan unggas. Sementara empat kasus dugaan lainnya saat ini sedang diselidiki. Kasus yang dicurigai terakhir datang pada hari ini dari sebuah peternakan ayam di Chungju, 147 kilometer (km) sebelah selatan Seoul. Peternakan ini memelihara 98.000 unggas. Setelah melaporkan kasus terkait peternakan pertama pada 26 November, virus flu burung telah menyebar ke seluruh Korea Selatan, dengan infeksi dilaporkan dari berbagai provinsi. Khurus untuk Provinsi Jeolla Selatan, sudah ada lima kasus dari peternakan lokal. Pemerintah Korea Selatan pun mulai gusar dengan kasus flu burung yang sangat patogen dari peternakan unggas lokal karena kemungkinan terus bertambah dengan migrasi burung musiman. Untuk membatasi penyebaran virus flu burung ini, pemerintah mendesak peternak untuk meningkatkan tindakan pencegahan terhadap penyakit hewan yang sangat menular ini. "Karena burung migran akan terus berbondong-bondong ke negara ini hingga Januari, peternakan unggas lokal saat ini berada pada titik kritis," kata Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/12).
Baca Juga: Wabah flu burung, Korea Selatan musnahkan 4 juta unggas kurang dari dua bulan "Karena hewan liar, termasuk tikus, dapat membawa kontaminan, peternak harus benar-benar menghalangi mereka memasuki peternakan mereka," tambah kementerian itu.
Korea Selatan juga akan memberlakukan denda pada pertanian yang gagal mengikuti tindakan pencegahan. Mengingat, flu burung yang sangat patogenik menular dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian pada unggas. Negara itu melaporkan kasus pertama yang sangat patogen dalam 32 bulan pada akhir Oktober di Cheonan, 92 kilometer selatan Seoul, dari burung liar. Menurut Kementerian Pertanian Pangan dan Urusan Pedesaan, sejak itu, total 27 kasus telah ditemukan dari habitat burung liar di seluruh negeri. Kini sembilan kasus dugaan lainnya sedang diselidiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari