KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang omicron di Indonesia terjadi di akhir Februari 2022 dan jumlah kasus Covid-19 akan bisa lebih besar 2-3 kali lipat dibandingkan puncak kasus gelombang varian delta. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, penguatan tracking, tracing dan testing serta vaksinasi sangat perlu dilakukan saat ini. Penguatan perlu terus dilakukan walaupun kebijakan dan langkah pemerintah saat ini sudah ada di jalan yang benar. Vaksinasi masih perlu ditingkatkan sehingga antar daerah akan setara tingkat vaksinasinya. "Sudah di arah yang benar nih sekarang, karena PPKM sudah diterapkan, sudah ada melakukan 3T (tracking, tracing, dan testing), 5M, dan vaksinasi, hanya tinggal penguatannya, hanya tinggal kesetaraannya di antar daerah," katanya Rabu (9/2).
Hadapi Gelombang Covid-19 Omicron, Begini Saran Epidemiolog
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang omicron di Indonesia terjadi di akhir Februari 2022 dan jumlah kasus Covid-19 akan bisa lebih besar 2-3 kali lipat dibandingkan puncak kasus gelombang varian delta. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, penguatan tracking, tracing dan testing serta vaksinasi sangat perlu dilakukan saat ini. Penguatan perlu terus dilakukan walaupun kebijakan dan langkah pemerintah saat ini sudah ada di jalan yang benar. Vaksinasi masih perlu ditingkatkan sehingga antar daerah akan setara tingkat vaksinasinya. "Sudah di arah yang benar nih sekarang, karena PPKM sudah diterapkan, sudah ada melakukan 3T (tracking, tracing, dan testing), 5M, dan vaksinasi, hanya tinggal penguatannya, hanya tinggal kesetaraannya di antar daerah," katanya Rabu (9/2).