JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengambil langkah antisipasi guna mengurangi ketergantungan impor gandum. Salah satu caranya adalah, dengan menanam tanaman yang substitusi gandum, yaitu sorgum. Rencananya, mulai 1 Februari tahun depan, Kementerian BUMN akan memberdayakan BUMN perkebunan dan pertanian untuk mengembangkan bibit sorgum di area seluas 15.000 hektare. "Instruksi Pak Presiden dalam hal pengurangan impor gandum akan kami realisasikan segera," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam acara Rakor BUMN di Yogyakarta, Rabu (10/10). Menurutnya, langkah ini diambil guna mengurangi impor gandum yang maju pesat di Indonesia. Padahal, kata dia, urusan pangan Indonesia seharusnya bisa menjadi raja. "Sebab kekayaan alam kita yang lebih besar dibandingkan negara lain," ujarnya.
Hadapi impor gandum, Dahlan persiapkan sorgum
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengambil langkah antisipasi guna mengurangi ketergantungan impor gandum. Salah satu caranya adalah, dengan menanam tanaman yang substitusi gandum, yaitu sorgum. Rencananya, mulai 1 Februari tahun depan, Kementerian BUMN akan memberdayakan BUMN perkebunan dan pertanian untuk mengembangkan bibit sorgum di area seluas 15.000 hektare. "Instruksi Pak Presiden dalam hal pengurangan impor gandum akan kami realisasikan segera," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam acara Rakor BUMN di Yogyakarta, Rabu (10/10). Menurutnya, langkah ini diambil guna mengurangi impor gandum yang maju pesat di Indonesia. Padahal, kata dia, urusan pangan Indonesia seharusnya bisa menjadi raja. "Sebab kekayaan alam kita yang lebih besar dibandingkan negara lain," ujarnya.