KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan berbagai langkah strategis untuk menghadapi musim kering. Terlebih, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus dan September 2018. Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini sekaligus Ketua Penanggung Upaya Khusus Swasembada Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Provinsi Jawa Barat menjelaskan, langkah antisipatif ini diyakini akan mampu menjaga produksi pertanian, khususnya padi. Menurut Banun, sejumlah langkah komprehensif yang sudah dilakukan adalah melakukan percepatan tanam pada daerah yang belum mengalami kekeringan, penggunaan bibit padi khusus untuk lahan kering, serta penerapan teknologi dan mekanisasi untuk penyediaan air.
Hadapi kekeringan di Jawa Barat, Kemtan terapkan teknologi PAT-BO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan berbagai langkah strategis untuk menghadapi musim kering. Terlebih, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus dan September 2018. Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini sekaligus Ketua Penanggung Upaya Khusus Swasembada Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Provinsi Jawa Barat menjelaskan, langkah antisipatif ini diyakini akan mampu menjaga produksi pertanian, khususnya padi. Menurut Banun, sejumlah langkah komprehensif yang sudah dilakukan adalah melakukan percepatan tanam pada daerah yang belum mengalami kekeringan, penggunaan bibit padi khusus untuk lahan kering, serta penerapan teknologi dan mekanisasi untuk penyediaan air.