Hadapi Kenaikan Bahan Baku Bangunan, Adhi Karya (ADHI) Pastikan Tak Revisi Target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi berpelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan pihaknya melakukan penyesuaian kontrak sebagai strategi menghadapi kenaikan harga bahan baku bangunan yang terjadi belakangan ini.

Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto mengatakan kenaikan harga bahan baku konstruksi, terutama besi dan beton ini merupakan imbas dari konflik Rusia - Ukraina.

"Kenaikan harga material mencapai kurang lebih 15% hingga 20% dari harga normal. Ini menjadi tantangan bagi industri konstruksi dampak dari konflik Rusia - Ukraina," ujar Farid kepada Kontan, Selasa (12/7).


Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Pastikan Proyek LRT Jabodebek Mundur ke Kuartal IV-2022

Ia melanjutkan, strategi yang dilakukan oleh Perusahaan untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan baku adalah dengan melakukan upaya penyesuaian kontrak. Hal ini dinilai perlu dilakukan akibat adanya perubahan harga bahan baku bangunan.

Dengan strategi ini pula, ADHI memastikan tidak merevisi target nilai kontrak dan masih berpegang pada target awal senilai Rp25 triliun sampai dengan Rp28 triliun. Farid mengatakan, beberapa kontrak baru ADHI masih sesuai perolehan kontrak baru seiring dengan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

 
ADHI Chart by TradingView

"Saat ini ADHI tengah fokus dalam program penyelesaian proyek besar yang direncanakan serah terima pada tahun ini yaitu: proyek LRT Jabodebek dan proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh. Selain itu, ADHI juga saat ini tengah mengerjakan beberapa proyek besar lainnya antara lain Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo serta Jalan Tol Yogyakarta-Bawen," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .