Hadapi Ketidakpastian Pasar Global, Begini Fokus Pembiayaan MBK Venture



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK Ventura) menyebut jumlah startup potensial yang berhak mendapatkan masih besar. Sektornya pun masih cukup beragam.

Direktur Manajemen Risiko MBK Ventura, Chrismanto Sarigih mengungkapkan beberapa sektor yang menjadi fokus perusahaan saat ini yaitu sektor fintech dan agritech.

Dia menilai, dua sektor tersebut menarik karena hingga kuartal I-2024, sektor fintech mendominasi dengan 10 transaksi, diikuti oleh agritech dan climate tech dengan masing-masing empat transaksi, serta edtech, legaltech, dan Software as a Service (SaaS) yang masing-masing mencatatkan dua transaksi.


"Namun, semua kembali pada kemampuan masing-masing startup untuk mencapai path to profitability," ujar Chrismanto kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Selain itu, Chrismanto mengatakan fokus pembiayaan modal ventura termasuk MBK Ventures saat ini bergeser ke startup atau perusahaan yang menunjukkan tingkat profitabilitas dan arus kas yang sehat. Tren yang sebelumnya mendominasi pasar dengan strategi bakar uang untuk pertumbuhan cepat kini mulai ditinggalkan.

Baca Juga: Masih dalam Tren Turun tapi Bisnis Modal Ventura Mulai Menunjukkan Tanda Perbaikan

Lebih lanjut, Chrismanto menjelaskan penyebab yang membuat pembiayaan modal ventura kembali turun pada September 2024. Dia menilai, penurunan tersebut terjadi akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang kembali meningkat, di tengah konvergensi kebijakan moneter negara maju.

"Sejalan dengan kondisi di atas, adanya perlambatan dari sisi pembiayaan oleh industri modal ventura terjadi karena beberapa faktor internal dan eksternal,” imbuhnya. 

Chrismanto menjelaskan, faktor internal yaitu datang dari adanya Risk Based Approach setiap perusahaan modal ventura yang berbeda. Ia mengatakan bahwa saat ini ada beberapa perusahaan yang melakukan perbaikan risk management sehingga aktivitas pembiayaan ikut terpengaruh.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi penurunan pembiayaan modal ventura diantaranya yaitu, masih terjadi ketidakpastian global akibat tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi.

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Pembiayaan Modal Ventura Kembali Turun Rp 16,19 Triliun pada Agustus

"Meski begitu, kami masih optimis proyeksi pembiayaan modal ventura di Tanah Air akan tumbuh seiring dengan tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai saat ini," imbuhnya, 

Seperti yang diketahui, pembiayaan modal ventura pada September 2024 sebesar Rp 16,25 triliun. Angka itu terkontraksi 8,10% YoY. Namun nilai tersebut terbilang makin membaik, lantaran pembiayaan pada Agustus 2024 terkontraksi sebesar 9,03% YoY.  "Walaupun pembiayaan modal ventura belum kembali ke kondisi optimal, kami melihat akan ada sektor-sektor baru bermunculan untuk didanai. 

Menurut dia, hal tersebut juga diperkuat oleh stabilitas sektor jasa keuangan, khususnya modal ventura di Indonesia yang terjaga dengan baik di tengah dinamika geopolitik global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih