JAKARTA. Pemerintah mengalokasi anggaran kontijensi sebesar Rp 2 triliun untuk menghadapi krisis pangan. Sebesar Rp 1 triliun untuk anggaran cadangan beras dan sisanya untuk stabilisasi harga pangan.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, anggaran kontijensi disediakan lantaran sejumlah negara telah memasuki krisis pangan. Dia mencontohkan seperti Rusia yang menahan ekspor gandum akibat gelombang panas.Selain itu, pemerintah menyediakan anggaran tersebut karena sejumlah produksi pangan mulai menurun."Pemerintah mewaspadai betul stok pangan," katanya, Jumat (13/8).Hatta mengatakan, pemerintah akan berupaya menjaga produksi pangan tidak terganggu baik karena cuaca atau gangguan hama. Rencananya, pemerintah akan melakukan sosialisasi ke petani agar beradaptasi dengan iklim.Rencana pemerintah juga masih banyak. Mereka juga akan menjaga ketersediaan pupuk, benih, dan lahan untuk tanaman pangan. "Harga bahan pangan belum cepat turun meski kami sudah melakukan intervensi. Tetapi, kami tidak akan berhenti," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hadapi krisis pangan, pemerintah siapkan duit Rp 2 T
JAKARTA. Pemerintah mengalokasi anggaran kontijensi sebesar Rp 2 triliun untuk menghadapi krisis pangan. Sebesar Rp 1 triliun untuk anggaran cadangan beras dan sisanya untuk stabilisasi harga pangan.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, anggaran kontijensi disediakan lantaran sejumlah negara telah memasuki krisis pangan. Dia mencontohkan seperti Rusia yang menahan ekspor gandum akibat gelombang panas.Selain itu, pemerintah menyediakan anggaran tersebut karena sejumlah produksi pangan mulai menurun."Pemerintah mewaspadai betul stok pangan," katanya, Jumat (13/8).Hatta mengatakan, pemerintah akan berupaya menjaga produksi pangan tidak terganggu baik karena cuaca atau gangguan hama. Rencananya, pemerintah akan melakukan sosialisasi ke petani agar beradaptasi dengan iklim.Rencana pemerintah juga masih banyak. Mereka juga akan menjaga ketersediaan pupuk, benih, dan lahan untuk tanaman pangan. "Harga bahan pangan belum cepat turun meski kami sudah melakukan intervensi. Tetapi, kami tidak akan berhenti," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News