Hadapi Krisis, Pay TV Kendorkan Target Pelanggan



JAKARTA. Sejumlah pelaku bisnis di industri televisi berbayar (pay tv) mengaku merasakan ganasnya terjangan krisis.

Bahkan Indovision, sebagai operator pay TV dengan pelanggan terbanyak di Indonesia terpaksa merevisi target pencapaian jumlah pelanggan. Jika awal tahun ini, pay tv milik grup MNC ini optimistis bakal menggaet total pelanggan hingga 1 juta orang, kini optimisme itu nampak mulai memudar.

"Kami terpaksa menurunkan target menjadi 750.000 pelanggan," ujar Presiden Direktur MNC Sky Vision Rudy Tanoesodibjo kepada KONTAN. Rudy bilang, perusahaannya memang harus bersikap rasional dalam menghadapi krisis saat ini.


Sesungguhnya, akhir tahun lalu, Indovision cukup optimistis bisa merealisasikan target tahun ini dengan adanya penambahan channel.

Penambahan channel tersebut bisa didapat lantaran Indovision meluncurkan satelit baru Indostar II Mei lalu di Kazakhstan. Proyek senilai US$ 285 juta tersebut bakal menambah jumlah channel Indovision dari 56 menjadi 120 channel pada tahun ini.

Tapi, apa lacur jika jumlah pelanggan Indovision yang mencapai 480.000 di 2008 hanya bertambah menjadi 550.000 hingga semester pertama 2009.

Sementara, Operator TV berlangganan lain, yakni TELKOMVision tak berani mematok target terlalu muluk pada tahun ini. Dari total 260.000 pelanggan, TELKOMVision hanya menargetkan jumlah pelanggan menjadi 350.000 orang hingga akhir 2009 ini.

Padahal, pay TV anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini berpeluang menyiarkan Liga Inggris 2009/2010 dan Piala Dunia 2010. "Banyak siaran yang kami bidik untuk meningkatkan jumlah pelanggan," ujar Rahadi Arsyad Direktur Utama PT Indonusa Telemedia operator pay TV merek TELKOMVision dan YesTV. "Namun, kami harus realistis dengan kondisi pasar saat ini," imbuh Rahadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan