KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama Ramadan dan menjelang hari raya lebaran Idulfitri 1441 Hijriah, Bank BJB memproyeksikan kebutuhan uang tunai mencapai sebesar Rp 13,3 triliun, dimana akan dialokasikan sebesar Rp 9,7 triliun untuk pemenuhan kebutuhan operasional dan ketersediaan dana di ATM, sebesar Rp 3,6 triliun diseluruh jaringan kantor Bank BJB yang tersebar di 14 Provinsi di Indonesia. Persiapan uang pada periode Ramadan dan Lebaran 2020 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang yang selalu mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
Baca Juga: Bank BRI pangkas target bisnisnya habis-habisan Pemimpin Divisi
Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri 1441 H. Diprediksi, kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui BJB ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan kantor Bank BJB . "Bank BJB telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadan dan Idulfitri 2020. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan lebaran," ujar Widi dalam keterangannya, Kamis (14/5). Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan lebaran, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk guna melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi COVID-19, khususnya selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penyebaran COVID-19 diterapkan di sejumlah daerah. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, Bank BJB tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadan 1441 H di seluruh jaringan kantor Bank BJB . Pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan COVID-19 dimana nasabah diminta untuk menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi laju impor pada bulan April anjlok 27,4%, ini pemicunya Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang Rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat dan membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala.
Terkait dengan layanan Kas Keliling Ramadan untuk sementara ditiadakan mengingat masih berlangsungnya situasi pandemi COVID-19. Kendati telah menyediakan uang tunai, Bank BJB tetap mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan cara bertransaksi secara non tunai melalui layanan
digital banking perseroan demi menekan potensi penyebaran COVID-19. Nasabah bank bjb, bisa menggunakan layanan non operasional kantor dengan
e-channel seperti bjb ATM, bjb Mobile, bjb NET, bjb SMS, bjb EDC (bjb DIGI). “Untuk ketersediaan dana di ATM sendiri, kami memproyeksikan dan akan menyiapkan Rp 3,6 triliun yang akan disebar di seluruh jaringan ATM perseroan Seluruh layanan
e-channel ini menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi untuk berbagai keperluan, berupa informasi rekening, transfer, pembayaran air, telepon, kartu kredit, televisi berlangganan, internet, isi ulang pulsa dan layanan perbankan lainnya,” tutup Widi.
Baca Juga: Masa pandemi, BRI raup pendapatan komisi tumbuh 32,91% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi