Hadapi MEA, buruh minta dilindungi



CIKARANG. Ketua Federasi Perjuangan Buruh Indonesia Santoso Widodo meminta pemerintah menyusun regulasi untuk melindungi pekerja lokal saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. "Karena akan ada tenaga asing yang bebas masuk ke Indonesia untuk bekerja, sehingga muncul persaingan dengan pekerja lokal," katanya di Cikarang, Senin (29/12). Menurut dia, pemerintah perlu lebih serius dalam menyikapi MEA dengan memberikan 'jaring pengaman' kepada pekerjanya. "Karena MEA bukan untuk keuntungan pekerja, melainkan pemodal," katanya. Menurut dia, pekerja lokal perlu diproteksi dengan sejumlah aturan dan juga pemberian pembinaan agar lebih siap bersaing. "Saat ini masih jarang pemerintah daerah maupun pengusaha yang mau memberikan pembinaan keterampilan kepada pekerjanya, padahal di tahun 2015 mereka harus berhadapan dengan pekerja asing yang tentunya memiliki kemampuan di atas pekerja lokal," ujarnya. Santoso mencontohkan, salah satu aturan yang melindungi pekerja saat pemberlakuan MEA adalah penghapusan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. "Pemerintah daerah juga harus melakukan upaya melindungi pekerja lokal dengan membuat aturan yang bisa mencegah PHK karyawan," katanya. Selain itu, kata dia, pemerintah juga dapat mempersiapkan lulusan baru yang disesuaikan kemampuannya dengan keinginan perusahaan. "Kesesuaian kemampuan lulusan dengan dunia industri akan menciptakan persaingan sehat pada 2015 mendatang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan