Hadapi MEA, industrialisasi perikanan dikebut



JAKARTA. Peta persaingan perdagangan global menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 khususnya di sektor perikanan akan semakin ketat. Dalam hal ini pemerintah dituntut untuk terus berbenah melakukan berbagai upaya strategis dalam menyelamatkan produk perikanan di pasar dalam negeri dari ancaman masuknya produk-produk perikanan dari luar. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan, inisiatif menjalankan kebijakan percepatan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai langkah strategis menghadapi persaingan perdagangan global. 

Kebijakan ini telah berhasil meningkatkan nilai tambah produk perikanan melalui diversifikasi produk yang menjadi pemicu percepatan produksi perikanan nasional. Produksi perikanan mulai dari ikan segar, bahan baku, sampai dengan ikan olahan dan/atau produk lain berbahan ikan telah berhasil ditingkatkan melalui sistem manajemen perikanan berorientasi pasar. 


Selain itu, pembangunan perikanan dan kelautan serta daya saing produk perikanan telah meningkat secara signifikan. Sebabnya, integrasi sektor perikanan dari hulu ke hilir yang berbasis pada pembangunan kewilayahan dan prinsip-prinsip ekonomi biru sertai program peningkatan mutu, produktivitas dan efisiensi usaha. 

Sharif menambahkan, kondisi sektor kelautan dan perikanan saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menudukung perekonomian bangsa. Selain menyediakan bahan pangan dan bahan baku bagi industri, sektor ini juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. 

Tidak hanya itu, sektor perikanan juga menjadi sumber bahan pangan yang sehat dan bergizi secara nasional. “Dewasa ini perannya semakin penting dan strategis, terutama atas kontribusi nyata yang diberikan dalam menghadapi persaingan di tingkat global dan berkontribusi langsung terhadap daya saing bangsa”, kata Sharif, dalam siaran persnya Minggu (19/10).

Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya ikan yang sangat besar yang tersebar di seluruh wilayah laut, sungai, danau dan kolam. Indonesia juga sebagai negara yang terletak di kawasan tropis dengan biodiversity yang beraneka ragam serta berbagai jenis ikan dan terumbu karang dari Sabang sampai Merauke. 

Bahkan tidak hanya itu, besarnya ketersediaan ikan tersebut juga memungkinkan Indonesia tidak tergantung dengan negara lain sehingga pada akhirnya mampu mencapai kemandirian pangan nasional. 

“Pembangunan perikanan dewasa ini tidak hanya untuk meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan mengembangkan prinsip industrialisasi berdasarkan sistem manajemen perikanan yang berorientasi pasar. Sehingga komoditas hasil perikanan memiliki nilai tambah yang tinggi dari sisi bisnis”, ungkap Sharif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto