Hadapi Omicron, WHO Dukung Penggunaan Vaksin Booster Modifikasi Terbaru



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kelompok penasihat teknis yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, modifikasi vaksin COVID-19 yang menargetkan varian Omicron dapat diberikan sebagai dosis penguat untuk memperkuat kekebalan tubuh manusia.

Mengutip Reuters, vaksin yang disesuaikan dengan varian semacam itu dapat bermanfaat bagi mereka yang telah menerima serangkaian suntikan utama.

Vaksin dapat dipertimbangkan untuk digunakan secara global oleh agensi setelah mereka mendapatkan otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan oleh otoritas pengatur nasional yang ketat.


Produsen vaksin, termasuk Moderna dan Pfizer, saat ini sedang mengembangkan potensi booster generasi berikutnya yang ditargetkan pada varian Omicron serta strain asli virus corona.

Moderna pekan lalu mengatakan versi baru vaksinnya menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik terhadap Omicron daripada suntikan asli. Sementara European Medicines Agency minggu ini mulai meluncurkan ulasan tentang vaksin COVID-19 yang disesuaikan dengan varian dari Moderna dan Pfizer.

Baca Juga: Cara Mencegah Omicron yang Membuat Kasus Covid-19 Terus Meningkat

Hasil studi vaksin Moderna

Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (8/6/2022), Moderna mengatakan versi terbaru vaksin virus coronanya menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik sebagai dosis penguat terhadap varian Omicron daripada vaksin asli dalam sebuah penelitian.

Melansir Reuters, hasil uji coba meningkatkan harapan Moderna bahwa vaksin akan digunakan dalam upaya inokulasi di musim gugur mendatang.

Karena permintaan secara keseluruhan untuk vaksinasi menurun, perusahaan telah mengubah persneling dan menargetkan pasar dosis booster yang lebih kompetitif.

Dalam studi tersebut, yang tidak mengukur efektivitas vaksin, booster, mRNA-1273.214, meningkatkan antibodi penetral virus hingga delapan kali lipat terhadap Omicron.

Baca Juga: Omicron Bikin Covid-19 Melonjak Pada Juni 2022, Ini Instruksi Jokowi

Moderna telah mempelajari apa yang disebut vaksin bivalen, yang menargetkan Omicron dan strain virus corona asli untuk menentukan apakah vaksin itu bekerja lebih baik terhadap varian tersebut.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kekebalan vaksin mulai berkurang dari waktu ke waktu, dan varian Omicron sebagian berhasil menghindar dari perlindungan dua dosis vaksin.

"Kami mengantisipasi perlindungan yang lebih tahan lama terhadap varian yang menjadi perhatian mRNA-1273.214, menjadikannya kandidat utama kami untuk booster Musim Gugur 2022," kata CEO Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie