Hadapi pemilu, BNI minta masukan pakar politik



JAKARTA. Guna menghadapi Pemilu 2014 dan mempersiapkan rencana bisnis di tahun depan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk pakar politik."Kita minta masukan dari pakar ekonomi. Kita minta masukan dari pemain di pasar. Kita pun minta masukan dari pakar politik karena tahun depan kan tahun politik (Pemilu)," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di kantor pusat batu BNI Syariah, Rabu (11/12). Gatot mengungkapkan langkah itu dilakukan guna mengetahui situasi politik di tahun mendatang. Ia mengaku pihaknya tak hanya melihat dari sisi ekonomi, namun juga melihat bagaimana situasi 5 tahun ke depan. "Dari hasil apa yang kita dengar terus kita kaji, kita melihat tahun 2014 kita tetap akan moderat. Selama ini kita moderat, tapi moderatnya mengarah ke konservatif karena kondisi kita tidak tahu siapa yang akan terpilih," ujar Gatot.Pada tahun 2015 mendatang, kata Gatot, kondisi diharapkan telah kembali stabil sehingga gerak pertumbuhan perseroan akan kembali ke moderat mengarah ke agresif. Kondisi ini akan dipertahankan pada tahun 2016 hingga ke 2017. Adapun tahun 2018 pihaknya melihat kemungkinan akan kembali turun."Jadi kalau kita bilang moderat ke arah konservatif. Kalau BI bilang pertumbuhan 15 sampai 17%, kita kemungkinan akan tumbuh di 17%," jelas dia.Asumsi tersebut, kata Gatot, didasarkan pada pertimbangan adanya keyakinan bahwa pembangunan harus terus berjalan. "Posisi BNI di pasar adalah kita memposisikan untuk membantu pertumbuhan industri dalam negeri," jelas Gatot. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan