Hadapi Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen, Astra (ASII) Fokus Diversifikasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme masyarakat terhadap perekonomian nasional kembali turun. Ini tercermin dalam Indeks Keyakinan Konsumenn (IKK) yang menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir.  

Menurut hasil Survei Bank Indonesia (BI), pada Agustus 2025 IKK turun ke posisi 117,2. Angka tersebut menyamai level IKK pada September 2022.

Head of Corporate Communication PT Astra International Tbk (ASII) Windy Riswantyo mengatakan penurunan IKK mencerminkan adanya tantangan terhadap daya beli masyarakat. Ke depan, Astra akan tetap fokus menjaga daya saing melalui diversifikasi portofolio sambil terus melihat peluang yang ada, serta fokus mempertahankan operational excellence pada setiap lini bisnis perusahaan disertai upaya efisiensi pada beragam kegiatan operasional.


"Kami terus memantau perkembangan pasar dan perilaku konsumen secara seksama agar dapat menyesuaikan strategi yang relevan dan tepat sasaran," kata Windy kepada Kontan, Sabtu (13/9/2025).

Baca Juga: Kinerja Astra (ASII) Didukung Portofolio Bisnis yang Luas, Cek Rekomendasi Sahamnya

Lebih lanjut, Windy menerangkan dalam bisnis otomotif khususnya, ASII percaya dukungan jaringan distribusi, layanan pembiayaan dan jaringan purnajual yang terintegrasi, serta inovasi produk menjadi kunci bagi Astra dalam menjawab kebutuhan masyarakat di berbagai segmen saat ini dan di masa depan. 

Dengan fundamental yang kuat dan komitmen terhadap kepuasan pelanggan, Astra optimis dapat terus mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Diberitakan Kontan sebelumnya, Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk Rudy mengatakan Astra tetap memprioritaskan tujuh lini bisnis inti yang ada saat ini. Yakni, otomotif dan mobilitas, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi & energi, agribisnis, infrastruktur, teknologi informasi dan properti.

Baca Juga: Sudah Kucurkan Investasi Rp 3,3 Triliun, ASII Tetap Incar Sektor Potensial

Di samping itu, Astra tetap menjaga keseimbangan strategi jangka pendek, menengah dan panjang dengan fokus pada tiga area utama, yakni infrastruktur, kesehatan, dan mineral. Ia mencontohkan, dalam beberapa tahun terakhir Astra telah melakukan akuisisi relevan di ketiga sektor tersebut. 

Di mineral, Astra masuk ke bisnis emas dan nikel. Lalu sektor kesehatan, Astra memperluas portofolio melalui PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), rumah sakit jantung Heartology Cardiovascular Hospital, serta memperkuat kepemilikan di Halodoc. 

Kemudian pada sektor infrastruktur, ASII melalui entitas usahanya, PT Saka Industrial Arjaya mencaplok 83,67% saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

Rudy menerangkan, ASII masih membuka peluang berinvestasi di sektor-sektor potensial. Pertimbangannya antara lain prospek sektor lainnya yang dinilai menjanjikan. Serta adanya peluang sinergi atau kolaborasi dengan lini bisnis Astra yang sudah berjalan saat ini.

"Tidak menutup juga ke depannya kami investasi pada bidang yang berpotensi," ucap Rudy saat paparan publik, Rabu (27/8/2025).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: