Hadapi Persaingan Bisnis, Simak Rekomendasi Saham Matahari Departement Store (LPPF)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) diprediksi masih akan tertekan pada 2024.  Walaupun sempat membukukan kenaikan laba 221,85% menjadi Rp 326 miliar pada kuartal I tetapi persaingan dengan pemain lain masih membayangi.

Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi melihat bahwa kinerja LPPF di tahun ini kemungkinan besar masih tertekan karena persaingan yang terus-menerus terjadi dengan perusahaan ritel lainnya, sehingga sulit untuk mendapatkan banyak pelanggan.

Audi memprediksi pelemahan SSSG akan terus berlanjut. Dia melihat penjualan LPPF pada kuartal IV-2023 sebesar Rp 2.974 miliar, sebagai penjualan yang lemah. Hasilnya lebih rendah dari penjualan kuartal III-2023 dan kuartal IV-2022.


Baca Juga: Tutup 2 Gerai, Ini Rekomendasi Saham Matahari Departemen Store (LPPF)

“Hal tersebut mengindikasikan tingkat kunjungan pengunjung tetap rendah di toko-toko LPPF selama musim liburan yang tinggi. Tidak seperti saingan terdekatnya seperti H&M, Uniqlo dan peritel online,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).

Meski begitu, Audi memperkirakan di tahun ini laba bersih LPPF akan tumbuh 9,78% secara YoY menjadi Rp741 miliar. Hal ini terjadi seiring dengan rencana perusahaan untuk menutup 10 toko berkinerja buruk, di mana delapan di antaranya telah disetujui. 

LPPF juga telah mengubah strategi mereka dari pay less feel good, menjadi feel good dengan lebih fokus pada pengembangan merek dan bertujuan untuk ekspansi margin dengan mengarah ke kelompok masyarakat berpenghasilan lebih tinggi. 

"Saya juga memprediksi bahwa optimalisasi dari rebranding dan modernisasi gerai-gerai utama akan berjalan efektif di tahun ini. Tapi tantangannya yaitu masih rendahnya okupansi dari gerai exisiting dan kurang efektifnya pada gerai prioritas, sehingga kinerjanya masih akan turun di tahun ini," imbuhnya.

Audi merekomendasikan Hold untuk LPPF, dengan target harga di level Rp 1.900 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih