KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pergerakan pasar saham terbilang liar beberapa waktu terakhir. Para pelaku pasarĀ sudah pasti tidak menikmatinya. Salah satu faktanya, jajak pendapat Gallup yang dihelat pada akhir April 2020 mengungkapkan hanya 21% responden yang menilai bahwa saham atau reksadana adalah investasi jangka panjang terbaik. Ini merupakan level terendah sejak 2012. Dan angka itu jauh sebelum diumumkan bahwa ekonomi AS secara resmi memasuki jurang resesi. Pastinya, banyak investor yang cemas untuk masuk ke pasar saham sekarang. Akan tetapi, Anda mungkin juga membuat kesalahan besar karena resesi adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Baca Juga: Mengapa Warren Buffett tidak agresif saat pasar saham jatuh terpukul wabah corona?
Hadapi Resesi, Ingat 4 Nasihat Warren Buffett Soal Investasi di Masa Sulit
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pergerakan pasar saham terbilang liar beberapa waktu terakhir. Para pelaku pasarĀ sudah pasti tidak menikmatinya. Salah satu faktanya, jajak pendapat Gallup yang dihelat pada akhir April 2020 mengungkapkan hanya 21% responden yang menilai bahwa saham atau reksadana adalah investasi jangka panjang terbaik. Ini merupakan level terendah sejak 2012. Dan angka itu jauh sebelum diumumkan bahwa ekonomi AS secara resmi memasuki jurang resesi. Pastinya, banyak investor yang cemas untuk masuk ke pasar saham sekarang. Akan tetapi, Anda mungkin juga membuat kesalahan besar karena resesi adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Baca Juga: Mengapa Warren Buffett tidak agresif saat pasar saham jatuh terpukul wabah corona?