KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) memproyeksikan kinerja industri manufaktur dan industri tekstil produk tekstil (TPT) tumbuh negatif lebih dari 1,5%. Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta mengatakan, industri industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal III-2022 hingga tumbuh negatif di tahun ini. Ia menjelaskan, kondisi ekonomi global menjadi hambatan ekspor dan tingginya stok China menyebabkan barang impor legal dan ilegal membanjiri pasar domestik.
Hadapi Sejumlah Kendala, APSyFI Sebut Kinerja Industri Manufaktur dan TPT Turun 1,5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) memproyeksikan kinerja industri manufaktur dan industri tekstil produk tekstil (TPT) tumbuh negatif lebih dari 1,5%. Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta mengatakan, industri industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal III-2022 hingga tumbuh negatif di tahun ini. Ia menjelaskan, kondisi ekonomi global menjadi hambatan ekspor dan tingginya stok China menyebabkan barang impor legal dan ilegal membanjiri pasar domestik.