Hadapi tahun 2021, ini fokus Blue Bird (BIRD)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat perbaikan kinerja dari segmen penyewaan kendaraan. Head of Investor Relations BIRD, Michael Tene mengungkapkan, bisnis sewa kendaraan mengalami perbaikan yang cukup kuat. 

Adapun bisnis penyewaan kendaraan dibagi menjadi dua segmen yakni rental harian dan kontrak jangka panjang. Michael bilang, untuk segmen rental harian sangat terpengaruh oleh adanya pandemi Covid-19 seiring melemahnya industri pariwisata dan berkurangnya business trips.

“Tapi seiring dengan peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan penerbangan, segmen ini juga mulai menunjukkan recovery yang kuat,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Rabu (27/1).


Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) bakal gunakan seluruh dana rights issue untuk modal kerja

Sementara dari segmen rental kontrak, BIRD tidak mengalami pelemahan yang signifikan sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Hanya saja, emiten ini melakukan penyesuaian target market seperti lebih banyak menyasar manufacturing dan FMCG.

Lebih lanjut, pihaknya melihat peluang tumbuh yang cukup besar di tahun ini untuk segmen rental kontrak jangka panjang. Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan target kontrak yang diincar pada 2021.

Meski demikian, Michael menjelaskan BIRD tidak melakukan penambahan armada pada tahun ini. “Peremajaan ada, tapi bukan penambahan armada. Kami ingin agar operasi armada yang saat ini ada bisa lebih optimal dan efektif dengan support teknologi,” terangnya.

Sebagai informasi, sekarang ini BIRD memiliki jumlah armada sekitar 28 ribu dari seluruh segmen meliputi taksi, rental, dan bus. Sementara untuk armada rental ada sebanyak 5 ribu unit.

Baca Juga: Bank Net Indonesia Syariah bakal melantai di bursa dengan kode saham BANK

PT Blue Bird Tbk memperoleh pendapatan dari sewa kendaraan sebesar Rp 400,46 miliar hingga kuartal III-2020. Nilai ini menyusut 35,23% dari pendapatan sewa kendaraan Rp 632,16 pada kuartal III-2019. Adapun total pendapatan BIRD sampai kuartal III 2020 tercatat 1,55 triliun.

Selanjutnya, emiten ini juga memperkirakan kebutuhan capex pada tahun ini sekitar Rp 500 miliar yang akan dialokasikan untuk seluruh bisnisnya. Menurutnya, pengembangan bisnis BIRD akan lebih banyak didukung dengan teknologi dan kolaborasi.

“Kami sudah meluncurkan versi terbaru dari MyBlueBird app yaitu MyBlueBird 5, dan kami juga berinvestasi untuk dukungan IT di back end system kami yang bertujuan mengoptimalkan operasi armada,” tutupnya.

Selanjutnya: Anak usaha Kalbe Farma (KLBF) bakal dapat investasi US$ 55 juta dari General Atlantic

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi