Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Bos BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness Bagi Bankir



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan, risk awareness yang baik perlu dimiliki bankir dalam menjalankan manajemen risiko, sehingga bank dapat membukukan pertumbuhan berkualitas. Terlebih industri perbankan menghadapi ketidakpastian ekonomi secara global. 

Menurut Sunarso, risk awareness perlu ditingkatkan mengingat situasi industri perbankan begitu dinamis dan terus berubah.

“Maka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (24/8).


Baca Juga: Kinerja Solid, BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia Versi Fortune Indonesia 100

Adapun tantangan ketidakpastian ekonomi tersebut di antaranya adalah kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu. Kemudian tensi geopolitik global yang memanas setelah invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, sehingga mendorong disrupsi rantai pasok global.

Padahal kata Sunarso, perekonomian nasional baru merangkak keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sementara tantangan di dalam negeri disebabkan karena tekanan inflasi yang tinggi setelah dilakukannya penurunan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Oleh karena itu, lanjut Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan agar dapat menjaga bankir dalam menjalankan profesinya.

“Dengan demikian insyaallah kita dapat menjaga industri perbankan nasional yang merupakan salah satu kontribusi kita menjaga pilar penting perekonomian nasional. Sehingga perekonomian kita akan selalu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan aman," tegasnya.

Baca Juga: BRI Siap Mendukung Rencana Pemerintah untuk Hapus Kredit UMKM

Risk awareness yang baik dan terus ditingkatkan menurutnya akan membangun manajemen risiko yang kuat. Dia menilai ketika menajemen risiko perbankan nasional dibangun dengan kokoh akan mengiringi pertumbuhan ekonomi yang selama ini diupayakan pemerintah.

Terlebih kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong baik. Di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,17% secara tahunan (yoy) pada kuartal II/2023. Persentase itu meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,04% yoy.

“Kondisi domestik kita, ekonomi kita sangat solid. Dan kita masih bisa dapat growth 5,17%, menurut saya bukan sesuatu hal yang mudah untuk dicapai dalam situasi yang sekarang ini. Untuk itu kita bangga dan bersyukur tentang bagaimana sekecil apa pun kita semua di industri perbankan ikut berperan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli