Hadapi tekanan global, OJK perkuat kerja sama pemerintah dan BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan bauran kebijakan jangka pendek dan menengah untuk menghadapi tekanan ekonomi global.

Hal ini disampaiakan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam Seminar Navigating Indonesia's Economy in The Global Uncertainties di Bali, Rabu (10/10).

Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya; penerapan biodiesel B20, peningkatan PPh impor, kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN, dan ekspansi KUR ke sektor pariwisata. Hingga peran Bank Indonesia yang telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti meningkatkan suku bunga acuan BI menjadi 5.75%,


Di samping itu, OJK juga turut berperan mengeluarkan berbagai insentif kepada perbankan untuk pembiayaan kepada industri berorientasi ekspor dan industri barang substitusi impor, serta industri pariwisata. Termasuk di dalamnya revitalisasi LPEI, dan fasilitas pembiayaan pasar modal untuk 10 tempat wisata baru.

"Bank dan perusahaan pembiayaan perlu mengerahkan usaha ekstra untuk melakukan efisiensi. Sampai taraf tertentu hal ini akan mengurangi dampak kenaikan suku bunga pinjaman yang sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Wimboh dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id.

OJK juga akan mempromosikan pendalaman pasar keuangan dengan meningkatkan sisi suplai dari sisi permintaan, serta infrastruktur yang mendukung.

"Melalui kerjasama yang baik dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, kami telah menetapkan strategi nasional pendalaman pasar keuangan. Dengan ini saya berharap pasar keuangan kita akan tumbuh kuat dan mengurangi ketergantungan aliran modal asing," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti