JAKARTA. PT HD Capital Tbk (HADE) memperbesar porsi bisnis advisory. Tahun depan emiten dengan kode saham HADE ini bakal menangani advisory tiga perusahaan yang bergerak di bidang maritim, konsumer dan pertambangan batubara. Direktur HADE Anthony Kristanto mengungkapkan salah satu perusahaan yang akan ditangani adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM) yang merupakan perusahaan transportasi laut. Rencananya, TRAM akan menerbitkan saham baru atau right issue untuk kebutuhan pendanaan ekspansi. "Saat ini masih kajian awal dan ada dua opsi bagi TRAM, yakni melakukan right issue atau pinjaman untuk sumber pendanaan," ujar Anthony, Jakarta (23/12). Menurut Anthony, target pendanaan melalui right issue tersebut masih belum ditentukan karena masih dalam tahap kajian awal. Namun, kebutuhan pendanaan TRAM ditaksir mencapai sekitar US$ 400 juta hingga US$ 600 juta. Pendanaan tersebut di antaranya akan digunakan untuk kebutuhan dana PT Hanochem, perusahaan patungan antara TRAM dan perusahaan perkapalan asal Jepang Mitsui OSK Lines. "Trada Maritime baru saja menandatangani MoU (nota kesepahaman). Penggunaan dana terkait dengan MoU tersebut," ujar Anthony. TRAM baru saja mendapatkan kontrak transportasi liquid natural gas atau LNG senilai US$ 200 juta. Kontrak tersebut diperoleh dari PT Nusantara Regas, perusahaan patungan antara PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS). Nah, untuk menjalankan kontrak tersebut TRAM menggandeng Mitsui dan mendirikan Hanochem yang merupakan perusahaan patungan. Nantinya, Hanochem akan menjalankan kontrak transportasi LNG tersebut. TRAM menjadi pemilik mayoritas Hanochem dengan menguasai 51% saham. Saat ini, sekitar 70% pendapatan perusahaan masih ditopang dari bisnis jasa brokerage dan sekitar 30% berasal dari advisory. "Tahun depan mudah-mudahan advisory bisa semakin besar dibandingkan tahun ini," ujar dia. Menilik laporan keuangan HD Capital yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pendapatan usaha perusahaan per 30 September turun menjadi Rp 10 miliar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang sebesar Rp 16 miliar. Kendati demikian, laba bersih perusahaan naik menjadi Rp 2, 96 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,83 miliar. Sebelumnya, Antony menyebut pada 2012 diperkirakan pendapatan usaha HD Capital bisa mencapai Rp 27,12 miliar dan laba bersih Rp 2,95 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
HADE tangani advisory TRAM
JAKARTA. PT HD Capital Tbk (HADE) memperbesar porsi bisnis advisory. Tahun depan emiten dengan kode saham HADE ini bakal menangani advisory tiga perusahaan yang bergerak di bidang maritim, konsumer dan pertambangan batubara. Direktur HADE Anthony Kristanto mengungkapkan salah satu perusahaan yang akan ditangani adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM) yang merupakan perusahaan transportasi laut. Rencananya, TRAM akan menerbitkan saham baru atau right issue untuk kebutuhan pendanaan ekspansi. "Saat ini masih kajian awal dan ada dua opsi bagi TRAM, yakni melakukan right issue atau pinjaman untuk sumber pendanaan," ujar Anthony, Jakarta (23/12). Menurut Anthony, target pendanaan melalui right issue tersebut masih belum ditentukan karena masih dalam tahap kajian awal. Namun, kebutuhan pendanaan TRAM ditaksir mencapai sekitar US$ 400 juta hingga US$ 600 juta. Pendanaan tersebut di antaranya akan digunakan untuk kebutuhan dana PT Hanochem, perusahaan patungan antara TRAM dan perusahaan perkapalan asal Jepang Mitsui OSK Lines. "Trada Maritime baru saja menandatangani MoU (nota kesepahaman). Penggunaan dana terkait dengan MoU tersebut," ujar Anthony. TRAM baru saja mendapatkan kontrak transportasi liquid natural gas atau LNG senilai US$ 200 juta. Kontrak tersebut diperoleh dari PT Nusantara Regas, perusahaan patungan antara PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS). Nah, untuk menjalankan kontrak tersebut TRAM menggandeng Mitsui dan mendirikan Hanochem yang merupakan perusahaan patungan. Nantinya, Hanochem akan menjalankan kontrak transportasi LNG tersebut. TRAM menjadi pemilik mayoritas Hanochem dengan menguasai 51% saham. Saat ini, sekitar 70% pendapatan perusahaan masih ditopang dari bisnis jasa brokerage dan sekitar 30% berasal dari advisory. "Tahun depan mudah-mudahan advisory bisa semakin besar dibandingkan tahun ini," ujar dia. Menilik laporan keuangan HD Capital yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pendapatan usaha perusahaan per 30 September turun menjadi Rp 10 miliar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang sebesar Rp 16 miliar. Kendati demikian, laba bersih perusahaan naik menjadi Rp 2, 96 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,83 miliar. Sebelumnya, Antony menyebut pada 2012 diperkirakan pendapatan usaha HD Capital bisa mencapai Rp 27,12 miliar dan laba bersih Rp 2,95 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News