JAKARTA. Bukan rahasia lagi, perbankan gencar memberikan iming-iming hadiah kepada nasabah demi menggaet dana pihak ketiga (DPK). Bank Indonesia (BI) menuding, aksi perbankan jorjoran memberi hadiah kepada nasabah menjadi biang keladi suku bunga kredit tinggi. Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, mengatakan pemberian hadiah akan berdampak pada kenaikan biaya dana alias cost of fund yang mencakup biaya promosi, pemasaran dan biaya pegawai. Dampak selanjutnya, pemberian hadiah menyebabkan kompetisi perebutan DPK semakin sengit. Akibatnya, suku bunga kredit semakin membumbung. Karena itu, BI terus mengkaji aturan pemberian hadiah kepada nasabah. "Kami belum bisa menentukan apakah pemberian hadiah berdampak baik atau buruk," kata Halim.
Hadiah bikin bunga kredit melejit
JAKARTA. Bukan rahasia lagi, perbankan gencar memberikan iming-iming hadiah kepada nasabah demi menggaet dana pihak ketiga (DPK). Bank Indonesia (BI) menuding, aksi perbankan jorjoran memberi hadiah kepada nasabah menjadi biang keladi suku bunga kredit tinggi. Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, mengatakan pemberian hadiah akan berdampak pada kenaikan biaya dana alias cost of fund yang mencakup biaya promosi, pemasaran dan biaya pegawai. Dampak selanjutnya, pemberian hadiah menyebabkan kompetisi perebutan DPK semakin sengit. Akibatnya, suku bunga kredit semakin membumbung. Karena itu, BI terus mengkaji aturan pemberian hadiah kepada nasabah. "Kami belum bisa menentukan apakah pemberian hadiah berdampak baik atau buruk," kata Halim.