KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup akomodasi berbasis teknologi, Bobobox meluncurkan dua hotel terbarunya di Kebayoran Baru dan Pancoran, Jakarta Selatan. Dengan dibukanya dua cabang Jakarta ini, Bobobox memiliki total 326 pod yang bisa mengakomodasi hingga hampir 10.000 penginap per bulan. Didirikan pada tahun 2017, Bobobox memiliki visi memberikan pilihan tidur berkualitas terbaik bagi setiap orang, terutama wisatawan, dengan harga yang terjangkau. Dengan visi ini, Bobobox menyediakan fasilitas tidur on-demand berbentuk penginapan kapsul modular yang terintegrasi dengan aplikasi dan memberikan standardized and customized experience bagi setiap penggunanya, mulai dari jenis kasur, warna lampu, hingga fitur pada aplikasi yang terintegrasi dengan sistem IoT (Internet of Things). “Lokasi yang prime, pengalaman terstandarisasi, dan harga yang terjangkau adalah tiga hal yang diinginkan setiap traveler, tetapi hampir mustahil ditemukan dalam satu akomodasi. Bobobox berhasil membawa ketiganya,” ujar Indra Gunawan, CEO Bobobox, dalam keterangan resminya, Kamis (21/11). Bobobox memulai bisnisnya di Bandung, dan kini telah memiliki tiga cabang di Pasir Kaliki, Dago, dan Cipaganti. Kini, Bobobox memulai ekspansi nasionalnya dimulai dengan pembukaan dua cabang di Jakarta Selatan. "Kami memulai di Bandung dengan alasan kedekatan tim kami dengan kota Bandung. Kami berasal dari Bandung, dan yakin pesona Bandung dapat terus menarik wisatawan untuk datang dan menikmati kota tersebut,” ujar Indra. Di Bandung, Bobobox memiliki 130 pod di tiga cabang, yang sejak awal berhasil menghasilkan tingkat hunian sebesar 90% secara berkelanjutan. "Tak hanya mengenai pod, kami juga terus mempromosikan Bandung sebagai tujuan wisata dengan berbagai atraksi,” imbuhnya. Seperti di Bandung, Bobobox ingin memfasilitasi millenials dan business travelers yang membutuhkan akomodasi nyaman, menarik, terstandarisasi, namun tetap terjangkau di Jakarta. Secara bisnis, pasar di Jakarta jauh lebih besar ketimbang Bandung dan tingkat mobilitas mereka pun juga sangat tinggi. Ini menjadikan Jakarta pilihan yang tepat bagi ekspansi pertama kami,” sebut Antonius Bong, Presiden Bobobox. Tak hanya Bandung dan Jakarta, Bobobox juga siap melanjutkan ekspansinya di Indonesia. Dengan jumlah total 326 kamar (pod) di Jakarta dan Bandung, Bobobox bakal merambah ke beberapa kota besar, seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali, pada tahun depan. Antonius memaparkan, pasar pariwisata di Indonesia dan Asia Tenggara terus berkembang pesat. Dari data World Travel & Tourism Council (WTTC) Indonesia masuk ke jajaran negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, berada di posisi sembilan di dunia, tiga di Asia, dan nomor satu di Asia Tenggara, mengalahkan Thailand, Filipina, dan Singapura. "Pemerintah juga menargetkan kontribusi pariwisata menjadi 8% dari sebelumnya 4% dari total pemasukan domestik bruto. Untuk menjawab target tersebut, Indonesia punya pekerjaan rumah besar untuk membenahi infrastruktur pendukung, termasuk di bidang akomodasi yang kini tengah diselami Bobobox,” ujar dia. Antonius juga percaya bahwa untuk memfasilitasi pasar yang besar ini, Bobobox tidak mungkin tumbuh sendirian, karena itu pihhaknya selalu mencari rekan untuk berkolaborasi.a. “Kami membuka kesempatan bermitra bersama pebisnis atau pengusaha lain, baik individual maupun korporasi, untuk bergabung dan membangun pariwisata Indonesia bersama Bobobox, baik itu melalui program promosi maupun waralaba pembangunan outlet baru," tukas Antonius. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hadir di Jakarta, Bobobox siap ekspansi ke kota besar lainnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup akomodasi berbasis teknologi, Bobobox meluncurkan dua hotel terbarunya di Kebayoran Baru dan Pancoran, Jakarta Selatan. Dengan dibukanya dua cabang Jakarta ini, Bobobox memiliki total 326 pod yang bisa mengakomodasi hingga hampir 10.000 penginap per bulan. Didirikan pada tahun 2017, Bobobox memiliki visi memberikan pilihan tidur berkualitas terbaik bagi setiap orang, terutama wisatawan, dengan harga yang terjangkau. Dengan visi ini, Bobobox menyediakan fasilitas tidur on-demand berbentuk penginapan kapsul modular yang terintegrasi dengan aplikasi dan memberikan standardized and customized experience bagi setiap penggunanya, mulai dari jenis kasur, warna lampu, hingga fitur pada aplikasi yang terintegrasi dengan sistem IoT (Internet of Things). “Lokasi yang prime, pengalaman terstandarisasi, dan harga yang terjangkau adalah tiga hal yang diinginkan setiap traveler, tetapi hampir mustahil ditemukan dalam satu akomodasi. Bobobox berhasil membawa ketiganya,” ujar Indra Gunawan, CEO Bobobox, dalam keterangan resminya, Kamis (21/11). Bobobox memulai bisnisnya di Bandung, dan kini telah memiliki tiga cabang di Pasir Kaliki, Dago, dan Cipaganti. Kini, Bobobox memulai ekspansi nasionalnya dimulai dengan pembukaan dua cabang di Jakarta Selatan. "Kami memulai di Bandung dengan alasan kedekatan tim kami dengan kota Bandung. Kami berasal dari Bandung, dan yakin pesona Bandung dapat terus menarik wisatawan untuk datang dan menikmati kota tersebut,” ujar Indra. Di Bandung, Bobobox memiliki 130 pod di tiga cabang, yang sejak awal berhasil menghasilkan tingkat hunian sebesar 90% secara berkelanjutan. "Tak hanya mengenai pod, kami juga terus mempromosikan Bandung sebagai tujuan wisata dengan berbagai atraksi,” imbuhnya. Seperti di Bandung, Bobobox ingin memfasilitasi millenials dan business travelers yang membutuhkan akomodasi nyaman, menarik, terstandarisasi, namun tetap terjangkau di Jakarta. Secara bisnis, pasar di Jakarta jauh lebih besar ketimbang Bandung dan tingkat mobilitas mereka pun juga sangat tinggi. Ini menjadikan Jakarta pilihan yang tepat bagi ekspansi pertama kami,” sebut Antonius Bong, Presiden Bobobox. Tak hanya Bandung dan Jakarta, Bobobox juga siap melanjutkan ekspansinya di Indonesia. Dengan jumlah total 326 kamar (pod) di Jakarta dan Bandung, Bobobox bakal merambah ke beberapa kota besar, seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali, pada tahun depan. Antonius memaparkan, pasar pariwisata di Indonesia dan Asia Tenggara terus berkembang pesat. Dari data World Travel & Tourism Council (WTTC) Indonesia masuk ke jajaran negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, berada di posisi sembilan di dunia, tiga di Asia, dan nomor satu di Asia Tenggara, mengalahkan Thailand, Filipina, dan Singapura. "Pemerintah juga menargetkan kontribusi pariwisata menjadi 8% dari sebelumnya 4% dari total pemasukan domestik bruto. Untuk menjawab target tersebut, Indonesia punya pekerjaan rumah besar untuk membenahi infrastruktur pendukung, termasuk di bidang akomodasi yang kini tengah diselami Bobobox,” ujar dia. Antonius juga percaya bahwa untuk memfasilitasi pasar yang besar ini, Bobobox tidak mungkin tumbuh sendirian, karena itu pihhaknya selalu mencari rekan untuk berkolaborasi.a. “Kami membuka kesempatan bermitra bersama pebisnis atau pengusaha lain, baik individual maupun korporasi, untuk bergabung dan membangun pariwisata Indonesia bersama Bobobox, baik itu melalui program promosi maupun waralaba pembangunan outlet baru," tukas Antonius. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News