Hadir hotel bintang 4 baru di Banyuwangi



KONTAN.CO.ID - Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meresmikan Harvest Resort & Village di Banyuwangi.

Kehadiran hotel bintang empat baru ini makin memantapkan Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini dalam bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). "Selamat dan Sukses buat Harvest Resort and Village," kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (10/9).

Lokasi hotelnya berada di Kecamatan Licin yang notabene merupakan salah satu basecamp untuk menuju kawasan wisata Ijen. Jadi selain MICE, destinasi Ijen bisa sekalian dinikmati tamu yang datang ke Banyuwangi.


Ada tiga poin penting yang disampaikan Arief Yahya. Pertama, dalam pengembangan destinasi dia memperkenalkan 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Hadirnya Harvest Resort & Village itu adalah bentuk pengembangan amenitas, yang menjadi critical bagi pengembangan destinasi.

Kedua pembangunan ballroom/conference venue/conference venue yang besar di Banyuwangi yang berkapasitas 1000 orang di Harvest Resort & Village itu.

“Itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk gelaran event MICE sebanyak banyaknya. Karena MICE ini makin menjanjikan,” jelasnya.

Ketiga, point yang penting adalah, untuk maju memenangkan persaingan, khususnya ketika bidding untuk event MICE nasional maupun internasional, maka Banyuwangi harus Incorporated. Bersatu membawa nama baik Banyuwangi dan Indonesia di pentas dunia.

“Ketika bersatu, maka kita akan kuat dan memenangkan persaingan. Banyuwangi punya prospek bagus di pariwisata, masyarakatnya juga semakin ramah dan punya semangat hospitality yang bagus,” kata Arief Yahya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dirinya hanya memberikan perizinan untuk pembangunan hotel bintang tiga dan bintang empat serta homestay. Izin tidak akan diberikan untuk pembangunan hotel kelas Melati.

"Kita sengaja hanya beri izin hotel berbintang dan homestay sebagai bagian dari kontrol tata kota. Saya tidak akan izinkan dibangun hotel Melati. Karena terbukti hotel Melati hanya menjual jam-jam-an untuk sesuatu yang tidak benar," kata Bupati Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto