KONTAN.CO.ID - Sektor ekonomi digital semakin berkembang dan terus memberikan kontribusi terhadap nilai perdagangan dunia. Menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, hal tersebut merupakan momentum untuk menggenjot sektor ekonomi digital nasional, karena Indonesia memiliki potensi yang tidak kecil di era ekonomi digital ini. Demikian disampaikan Mendag Zulkifli Hasan di hadapan para peserta acara GlowUpBareng yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, hari ini, Rabu (25/9). Turut hadir Rektor Universitas Brawijaya, Widodo; Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam; dan Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara, Danny Ardianto. “Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di era ekonomi digital. Di masa mendatang, ekonomi digital diprediksi menjadi salah satu sumber utama pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut didukung tingkat penetrasi internet Indonesia yang pada 2024 ini mencapai sebesar 79,5 persen,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, sektor ekonomi digital di setiap negara membutuhkan ekosistem yang solid untuk mendukung kemajuannya. Saat ini, ekosistem ekonomi digital Indonesia telah mengalami kemajuan pesat. Di antaranya, naiknya peringkat Indonesia pada World Digital Competitiveness Ranking, dari peringkat ke-56 pada 2019 menjadi peringkat ke-45 pada 2023. Selain itu, Indonesia merupakan kontributor terbesar ekonomi digital Asia Tenggara. Berdasarkan hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2023, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai USD 82 miliar atau 40 persen dari ekonomi digital ASEAN. Kemajuan lainnya, Indonesia saat ini merupakan peringkat ke-2 negara dengan tujuan investasi digital terbesar di ASEAN dengan nilai sebesar USD 21,97 miliar. Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, kehadiran teknologi digital turut menjadi pendorong bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk go global dan go digital. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar. “Pada 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9,58 triliun. Potensi bisnis UMKM tahun 2025 diperkirakan mencapai USD 135 miliar,” urai Mendag Zulkifli Hasan. Terkait gim lokal, Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan gim lokal yang memiliki potensi besar di Indonesia. Di antaranya melalui pembukaan akses pasar melalui ekosistem niagael dan pameran di luar negeri. Pada 2025, pasar gim di Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,5 miliar atau setara dengan Rp36 triliun. “Saat ini, banyak anak muda Indonesia yang menjadi pengembang gim lokal dan beberapa gim lokal bahkan sudah masuk ke pasar ekspor,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan. Kementerian Perdagangan juga terus berupaya agar produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan berdaya saing di pasar global. Salah satu caranya dengan mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis melalui empat pilar, yaitu UMKM, lokapasar, ritel modern, dan perbankan. Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, dalam menghadapi tantangan ekonomi global, diperlukan kerja keras, kolaborasi, serta dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, tokoh masyarakat dan semua pemangku kepentingan. Dalam waktu 20 tahun ke depan, target Indonesia adalah menjadi negara dengan pendapatan yang setara dengan negara-negara maju dunia. Di era digital ini, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, peluang bisnis semakin terbuka lebar. Malang, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan kekayaan budaya yang unik, memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan yang dapat dipasarkan secara global melalui platform niaga elektronik/niaga-el (e-commerce). “Pesan saya, manfaatkan teknologi digital, berani berinovasi, jalin kerja sama dengan berbagai pihak, dan bangun merek lokal yang kuat. Kolaborasi dan dukungan adaptasi digital seperti pada kegiatan hari ini dapat memajukan ekosistem digital Indonesia. Mari kita tanamkan selalu semangat untuk bangga, bela, beli produk buatan Indonesia,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan ini Mendag Zulkifli Hasan juga mengapresiasi langkah Google, Youtube, dan Universitas Brawijaya dalam menyelenggarakan kegiatan GlowUpBareng. “Kegiatan ini merupakan ajang tumbuhnya UMKM melalui niaga-el. Kami berharap Google, Youtube, dan semua pihak terkait mulai mempersiapkan serta membantu mempromosikan merek produk lokal, termasuk gim lokal, sehingga penjualan produk lokal semakin meningkat,” terang Mendag Zulkifli Hasan. Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menjelaskan, YouTube hadir untuk memperkuat kolaborasi antara UMKM dan kreator dalam menggerakkan ekonomi digital Indonesia. “Dengan menghubungkan UMKM dengan audiens melalui kreator favorit mereka, kami berharap dapat membantu bisnis ini berkembang sekaligus memberi kreator cara lain untuk mendapatkan penghasilan. Inisiatif ini akan memicu pertumbuhan ekonomi, menciptakan pekerjaan baru, dan membuka peluang di dunia digital,” jelasnya.
Baca Juga: Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN dengan Mitra Dialog, Perkuat Kerja Sama EFTA &Inggris Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti