KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menghadiri acara kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dipusatkan di Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Rabu (14/2). Dalam sambutannya, Presiden menyebut, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia sesungguhnya memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin di dunia. Hal tersebut tak terlepas dari pemahaman Pancasila yang menjunjung pemahaman Islam yang moderat dan penuh toleransi. "Kita punya modal besar menjadi pemimpin. Islam Indonesia adalah yang moderat, bertoleransi, dan terbuka untuk kemajuan. Kita punya bukti bahwa nusantara kokoh dan bersatu, negara muslim yang sukses berdemokrasi, dan memiliki insan yang hebat, yang memperjuangkan keadilan," ujarnya seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, Rabu (14/2). Ia juga mengingatkan mengenai tantangan dan persaingan global yang menanti generasi muda. "Tidak ada jalan lain selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berakhlak mulia, cerdas, inovatif, dan solutif. Saya tahu ini bukan tugas ringan," ucapnya.
Hadiri kongres HMI, Presiden Jokowi ingatkan tentang tantangan global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menghadiri acara kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dipusatkan di Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Rabu (14/2). Dalam sambutannya, Presiden menyebut, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia sesungguhnya memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin di dunia. Hal tersebut tak terlepas dari pemahaman Pancasila yang menjunjung pemahaman Islam yang moderat dan penuh toleransi. "Kita punya modal besar menjadi pemimpin. Islam Indonesia adalah yang moderat, bertoleransi, dan terbuka untuk kemajuan. Kita punya bukti bahwa nusantara kokoh dan bersatu, negara muslim yang sukses berdemokrasi, dan memiliki insan yang hebat, yang memperjuangkan keadilan," ujarnya seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, Rabu (14/2). Ia juga mengingatkan mengenai tantangan dan persaingan global yang menanti generasi muda. "Tidak ada jalan lain selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berakhlak mulia, cerdas, inovatif, dan solutif. Saya tahu ini bukan tugas ringan," ucapnya.