Hadiri WEF, Jokowi sebut akan gunakan krisis sebagai lompatan



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan menjadikan kondisi pandemi virus corona (Covid-19) sebagai momentum lompatan ekonomi. Hal tersebut Ia sampaikan saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara virtual. 

Jokowi bilang kondisi krisis yang terjadi akibat pandemi akan dimanfaatkan. "Krisis ini bukan saja kesempatan untuk menekan tombol reset, tapi juga melakukan lompatan ke depan dengan visi besar, transformasi besar, dan aksi besar," ujar Jokowi di Istana Bogor, Rabu (25/11).

Selama pandemi Covid-19, Indonesia terus menggenjot upaya meminimalisir risiko sosial. Hal itu dilakukan dengan melaksanakan berbagai program perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan.


Baca Juga: Menaker: Program penanganan Covid-19 sektor ketenagakerjaan sasar 32,6 juta orang

Upaya tersebut dilakukan oleh Indonesia dengan menggunakan berbagai program. Antara lain Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai Penerima Sembako, Subsidi Gaji, dan Subsidi Listrik.

Selain itu, juga melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan dukungan bagi UMKM dan dunia usaha melalui Bansos Produktif, Subsidi Bunga Kredit, Bantuan Akses dan Jaminan Kredit Modal Kerja, serta insentif pajak.

Indonesia juga tengah menyiapkan vaksinasi Covid-19. Jokowi menyebut bahwa Indonesia akan memproduksi vaksin sendiri selain bekerja sama dengan sejumlah produsen vaksin global.

"Kami memiliki Bio Farma, produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara yang telah memasok vaksin di banyak negara. Kami terus meningkatkan kapasitas produksi untuk mencapai 250 juta per tahun dalam waktu segera," terangnya.

Baca Juga: Menteri KKP ditangkap KPK, Jokowi: Kami menghormati proses hukum

Kepala Negara Republik Indonesia itu juga menyebutkan Indonesia telah memiliki capaian yang baik dalam penanganan Covid-19. Jokowi memerinci, Indonesia memiliki kasus aktif sebesar 12,68%, di bawah rata-rata dunia yang 27,9%.

Sementara, tingkat kesembuhan mencapai 84,09%, lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 69,61%. Saat ini Indonesia masih berupaya menurunkan angka kematian yang masih di atas rata-rata dunia.

Selanjutnya: Presiden Jokowi serahkan DIPA tahun 2021, ini yang jadi empat fokus alokasi anggaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi