Hadirnya Pelabuhan Internasional Kijing, Topang Perekonomian Kalbar



KONTAN.CO.ID - PONTIANAK. Hadirnya sejumlah infrastruktur baru di Kalimantan Barat, diharapkan mampu membangkitkan dan memuluskan aktivitas perekonomian di Kota Seribu Sungai tersebut.

Salah satunya ialah Pelabuhan Internasional Kijing yang terletak Kabupaten Mempawah. Proyek ini mendapatkan status Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2022 lalu.

Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat (Kalbar), Nugroho Henray Ekasaputra mengatakan salah satu komoditas unggulan di Kalbar yakni bauksit. Menurutnya, ini bisa terus didorong dan menjadi perhatian sejumlah kalangan untuk dilakukan percepatan.


"Kalbar ini punya cadangan terbesar bauksit artinya kan ini menjadi perhatian dari pelaku-pelaku usaha kecil maupun sampai yang konglomerasi besar," ujarnya saat ditemui KONTAN di Pontianak.

Henray yang juga merupakan Pjs Ketua Kadin Kalbar ini mengungkapkan, demi menunjang distribusi bauksit tersebut maka kehadiran Pelabuhan Internasional Kijing ini diharapkan bisa meningkatkan geliat perekonomian di wilayah ini.

"Pasti nilainya besar, apalagi sekarang kan ada pelabuhan Internasional di Kijing di Mempawah ini kan masuk dalam PSN," terang dia.

Baca Juga: Beroperasi September, Bandara Singkawang Bakal Kerek Ekonomi Daerah

Meski demikian, kata Henray, pelabuhan ini masih memerlukan dukungan kebijakan yang lebih masif agar percepatan hilirisasi komoditas bauksit dan olahannya dapat optimal. Bukan hanya bauksit saja, tetapi komoditas lainnya seperti Crude Palm Oil (CPO) hingga karet juga turut terdorong lewat Pelabuhan Internasional Kijing tersebut.

"Mungkin butuh percepatan nanti, dukungan kebijakan. Kalau misalnya ini bisa dilakukan saya pikir bisa membuat ekonomi Kalbar lebih baik lagi. Nilainya pasti besar lah," terangnya.

Sementara itu, Deputi GM PT Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak, Mustafa Muhammad menuturkan, keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing diharapkan dapat mengintegrasikan beberapa wilayah di Kalbar bahkan hingga ke negara tetangga yakni Kuching, Malaysia. Dengan begitu, kata dia, aktifitas kargo juga bakal meningkat.

"Ini adalah kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bagian integral. Nah poinnya adalah, pemerintah Kabupaten sudah harus menata diri menyesuaikan kebutuhan industri itu," katanya saat ditemui KONTAN.

Lebih lanjut, dia menambahkan, dengan hadirnya Pelabuhan Internasional Kijing, pendapatan asli daerah (PAD) akan terkerek sehingga berdampak pula pada pendapatan masyarakat Kalbar secara khusus.

"Kita harus menyongsong masa depan Kalimantan Barat, yang atmosfirnya ada di sini, itu harus menjadi kawasan industri. Ayo berbenah untuk menyongsong industri logistik ke depan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat