KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede telah diselesaikan oleh PT PLN (Persero). PLTA yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini memiliki kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW). Sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN. Hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW.
Baca Juga: Kementerian PUPR Selesaikan 36 Bendungan Selama 2015-2022 Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pengembangan pembangkit EBT terus dijalankan oleh PLN seiring komitmen transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis (16/5). Ia menuturkan, PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang
Baca Juga: Ada 43 Proyek Pembangkit Energi Baru Terbarukan Masih Mandek Lewat tahap sinkronisasi pertama ini, lanjut Darmawan, PLTA Jatigede dipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi pasca hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada. Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Kunto Nugroho mengatakan, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya. Proyek PLTA Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting.
Baca Juga: Pembangunan pembangkit 35.000 megawatt (MW) terus bergulir Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, antara lain uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi komersial pada Juni 2024. Proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan. Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama ini, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto