JAKARTA. Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta mengungkapkan proyek tembok laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang rencananya dibangun di wilayah utara ibu kota jangan dilanjutkan dulu karena tingkat urgensitasnya rendah. Beberapa anggota dewan tersebut antara lain adalah Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung, yang mengatakan hal itu dipengaruhi kebijakan penggunaan anggaran belanja DKI tahun 2015 yang hanya bisa digunakan untuk program bersifat prioritas, wajib dan mengikat. "Proyek itu kan program, jadi tidak boleh lanjut dulu karena bukan termasuk belanja prioritas, wajib dan mengikat. Berbeda dengan gaji, listrik, air, gas, perbaikan jalan dan pembersihan gorong-gorong," kata Lulung di Gedung DPRD DKI, Senin (30/3).
Haji Lulung minta proyek tembok laut dihentikan
JAKARTA. Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta mengungkapkan proyek tembok laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang rencananya dibangun di wilayah utara ibu kota jangan dilanjutkan dulu karena tingkat urgensitasnya rendah. Beberapa anggota dewan tersebut antara lain adalah Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung, yang mengatakan hal itu dipengaruhi kebijakan penggunaan anggaran belanja DKI tahun 2015 yang hanya bisa digunakan untuk program bersifat prioritas, wajib dan mengikat. "Proyek itu kan program, jadi tidak boleh lanjut dulu karena bukan termasuk belanja prioritas, wajib dan mengikat. Berbeda dengan gaji, listrik, air, gas, perbaikan jalan dan pembersihan gorong-gorong," kata Lulung di Gedung DPRD DKI, Senin (30/3).