Halalku mencari fulus dari transaksi bisnis produk pertanian segar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi mampu menyatukan kepentingan banyak pihak. Ini pula yang dilakukan Halalku. Halalku adalah aplikasi yang menyediakan produk pertanian segar yang berasal dari para petani melalui mitra pemasok ke tangan konsumen.

Usaha rintisan yang sudah beroperasi sejak 2018 tersebut mendapat respon bagus dari masyarakat. Hingga kini, Halalku sudah menggandeng sebanyak 100 mitra petani yang sebagai sumber pemasok produk pertanian segar di situs tersebut. Para mitra petani Halalku banyak terbesar di wilayah Jawa Barat.

Selain mitra petani, Halalku juga ada mitra lainnya yaitu mitra bisnis. Fokus usaha dari mitra bisnis ini adalah melalui skema business to business (B to B). Seperti ke pebisnis hotel, restoran dan kafe.


Enzo Sauqi, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Halalku menyatakan bagi mitra bisnis yang bergabung dengannya bakal diberi ragam fasilitas. Seperti bisa mendapat kemudahan dalam transaksi, kemudian adanya informasi perkembangan produk pertanian terbaru di Halalku termasuk juga pembaharuan soal harga barang.

Selain itu, Halalku juga menggandeng mitra logistik. Mulai dari Gojek serta perusahaan logistik lokal.

Terkait nama dari aplikasi tersebut, Enzo menjelaskan bahwa proses penangan produk yang merupakan produk segar sayuran tersebut memperhatikan kualitas produk serta kemasan. Ini untuk memastikan produk yang dikirim ke konsumen adalah berkualitas. "Halal yang dimaksud adalah dari segi proses penanganan dari produk tersebut," tuturnya kepada KONTAN.

Selain produk segar, Halalku juga menyediakan produk non segar. Seperti kopi dan sejenisnya. Sedangkan harga jual dari produk tersebut memang berfluktuasi tergantung dari kondisi pasaran. Biasanya ia saban minggu merevisi banderol harga yang tertera.

Dengan sistem bisnis tersebut, permintaan terhadap produk segar di Halalku rata-rata sudah mencapai 500 kg sampai 1 ton. Adapun pendapatan bisnis dari Halalku berasal dari komisi yang diterima dari setiap transaksi penjualan. Besarannya antara 8% sampai dengan 10% per transaksi.

Sayang, Enzo tidak memperinci pendapatan Halalku yang sudah diraih hingga kini. Dari pencapaian bisnis itu, ia menargetkan bisa ada lonjakan penjualan juga di produk non segar yakni mencapai 2 ton - 5 ton per bulannya.

Adapun rencana bisnis yang tengah digodok adalah membuat tempat produksi produk pertanian segar dan non segar secara halal. Seperti kopi untuk bisa menembus pasar luar negeri seperti Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon