Halte Transjakarta Karet dan Setiabudi ditutup



JAKARTA. Halte bus Transjakarta Karet dan Setiabudi ditutup sejak 27 Mei lalu. Penutupan halte ini sebagai dampak dimulainya pembangunan konstruksi mass rapid transit (MRT) di koridor Sisingamangaraja–Sudirman-Bundaran Hotel Indonesia.“Sebagai kompensasi ditutupnya dua halte itu, dibangun halte baru (karet) yang merupakan halte gabungan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, di Ratu Plaza, Jakarta, Rabu (28/5).Pengerjaan konstruksi dimulai dengan menggali lubang untuk mengidentifikasi saluran utilitas di bawah tanah (test pit) di sepanjang jalan Sisingamangaraja tepatnya dari depan Gedung ASEAN hingga depan Taman Mataram. Dampak pengerjaan konstruksi ini, lajur untuk bus Transjakarta menjadi satu lajur karena median jalan selebar kurang lebih enam meter digunakan untuk area kerja. Tahap selanjutnya adalah pekerjaan pembuatan jalan (detour) untuk pengalihan lajur. Dilakukan di sepanjang area jalur hijau Jalan Sudirman. Selanjutnya pembetonan sisi trotoar jalan di empat titik sebagai bakal stasiun MRT. Antara lain di Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudi. “Dampaknya adalah lebar trotoar bagi pejalan kaki berkurang. Juga satu lajur pada jalur lambat di Jalan Sudirman akan berkurang,” ujar Dono. Jalur lambat yang akan ditutup yaitu di Senayan (depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan di depan lahan milik PT GMN), Istora (depan Senayan Golf Driving Range, depan pintu masuk Istora, depan jalur masuk SCBD dan depan BEJ), Bendungan Hilir (Wisma Sudirman dan depan gedung Sampoerna Strategic), Setiabudi (depan Wisma Nugraha dan depan Chaze Plaza). “Untuk titik di sekitar Ratu Plaza ini ditargetkan selesai 19 Juni,” ujar Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M. Nasyir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can