Halving Day diprediksi bakal kerek nilai bitcoin hingga US$ 20.000



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cryptowatch memprediksi nilai bitcoin akan terus naik setelah halving day. Target kenaikannya bisa lebih dari harga tertinggi sebelumnya US$ 20.000. Hal ini disebabkan karena suplai bitcoin bakal melambat.

Proyeksinya, di 2020 nanti, bitcoin yang ditambang hanya 6,25 BTC per 10 menit, dari posisi sekarang 12,5 BTC per 10 menit. Sistem yang terjadi 4 tahun sekali ini dibuat untuk menyesuaikan mekanisme bitcoin sebagai uang elektronik yang jumlahya tiap tahun secara otomatis berkurang separuh. 

Penerbitan bitcoin berhenti sepenuhnya ketika sudah mencapai limitnya, 21 juta bitcoin. Saat ini, penambang Bitcoin didukung penuh oleh sejumlah biaya-biaya transaksi bernominal kecil.


Co-founder & Business Partnership CryptoWatch Christopher Tahir mengatakan kenaikan nilai bitcoin pada 2020, tidak akan melesat seperti 2017 lalu. Pada waktu itu bitcoin laris dibeli karena popular saja tanpa mendalami kegunaan dan nilainya. 

“Hal ini yang menyebabkan melambatnya jumlah transkasi di Indonesia,” jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Namun jika dipantau capital market bitcoin, nilai mata uang kripto ini tercatat year on date (yod) turun 30% dari Rp 57.968.000 menjadi Rp 55.914.000. Penurunan ini diakui oleh Christopher harus dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan dari volitalitas harganya. 

Sebab, di masa mendatang prospek investasinya menjanjikan. Pamor bitcoin akan melejit saat Security Token mulai beroperasi. Security Token adalah ketika mata uang ini dibuat persis seperti saham tapi dalam bentuk token. 

Sehingga transfer lebih mudah tanpa batas dan nilai mata uangnya dinilai dari kinerja perusahaan. Sehingga harapannya pemerintah juga siap memfasilitasi dalam bentuk payung hukum yang lebih jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi