JAKARTA. Penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk menyerap 850.000 ton setara gabah pada semester kedua tahun ini tidaklah mudah. Hal itu terjadi karena panen padi semester dua tahun ini tidak sebanyak semester pertama. Pasalnya, pada semester kedua, Indonesia memasuki cuaca kemarau dan musim paceklik. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan) proyeksi panen padi paruh kedua tahun ini sekitar 35,8 juta ton gabah kering giling (GKG). Produksi ini jauh lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun ini sebesar 48 juta hingga 49 juta ton GKG. Pola produksi ini memang sudah terjadi setiap tahun. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, meskipun produksi semester kedua turun namun pihaknya optimis dapat meningkatkan produksi gabah hingga 86 juta ton sampai akhir tahun. Target ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 79 juta ton.
Hama dan cuaca serang produksi padi
JAKARTA. Penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk menyerap 850.000 ton setara gabah pada semester kedua tahun ini tidaklah mudah. Hal itu terjadi karena panen padi semester dua tahun ini tidak sebanyak semester pertama. Pasalnya, pada semester kedua, Indonesia memasuki cuaca kemarau dan musim paceklik. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan) proyeksi panen padi paruh kedua tahun ini sekitar 35,8 juta ton gabah kering giling (GKG). Produksi ini jauh lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun ini sebesar 48 juta hingga 49 juta ton GKG. Pola produksi ini memang sudah terjadi setiap tahun. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, meskipun produksi semester kedua turun namun pihaknya optimis dapat meningkatkan produksi gabah hingga 86 juta ton sampai akhir tahun. Target ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 79 juta ton.