Hamas Mengajukan Proposal Gencatan Senjata Baru



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Hamas telah mengajukan proposal gencatan senjata di Gaza kepada mediator dan AS yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan kebebasan bagi tahanan Palestina, 100 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup, menurut proposal yang dilihat oleh Reuters.

Hamas mengatakan pembebasan awal warga Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan sandera yang sakit sebagai imbalan atas pembebasan 700-1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut proposal tersebut. Pembebasan perekrutan perempuan Israel juga disertakan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa proposal gencatan senjata baru di Gaza yang diajukan oleh Hamas kepada mediator masih didasarkan pada tuntutan yang tidak realistis.


Kantornya mengatakan perkembangan terkini mengenai masalah ini akan diserahkan kepada kabinet perang dan kabinet keamanan tambahan.

Baca Juga: Saat Menunggu Truk Bantuan, Tembakan Israel Menewaskan 6 Warga Gaza

Mesir dan Qatar telah berusaha mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata yang seharusnya terjadi karena krisis kemanusiaan yang semakin parah menyebabkan seperempat penduduk di Jalur Gaza menghadapi kelaparan.

Pejabat Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Mesir berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza, meningkatkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza dan memungkinkan pengungsi Palestina di wilayah selatan dan tengah wilayah kantong tersebut untuk pindah ke wilayah utara, kata Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada hari Jumat.

“Kita berbicara tentang mencapai gencatan senjata di Gaza, yang berarti gencatan senjata, memberikan bantuan dalam jumlah terbesar,” katanya kepada akademi kepolisian Mesir.

Sisi juga memperingatkan bahaya serangan Israel ke Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir.

Editor: Handoyo .