Hamas Tembakkan Rroket Saat Netanyahu Mengindikasikan Perang Jangka Panjang



KONTAN.CO.ID - KAIRO/GAZA/YERUSALEM. Jet-jet Israel mengintensifkan serangan ke Gaza tengah pada Minggu, kata warga dan petugas medis ketika pertempuran berkecamuk di reruntuhan kota dan kamp-kamp pengungsi dalam perang yang menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan dilakukan beberapa bulan lagi untuk berakhir.

Komentar Netanyahu menandakan tidak akan berhentinya kampanye yang telah menewaskan ribuan orang dan meratakan sebagian besar wilayah Gaza, sementara janjinya untuk mengembalikan kendali Israel atas perbatasan wilayah tersebut dengan Mesir menimbulkan pertanyaan baru mengenai solusi dua negara pada akhirnya.

Militer Israel akan melepaskan beberapa tentara cadangan yang dipanggil untuk melawan Hamas di Gaza, sebuah langkah yang dikatakan pada hari Minggu akan membantu perekonomian ketika negara tersebut bersiap menghadapi perang yang berkepanjangan.


Baca Juga: Serangan Isreal Telah Menghancurkan 70% Rumah di Gaza

Serangan udara menghantam al-Maghazi dan al-Bureij di pusat Gaza, menewaskan 10 orang di satu rumah dan membuat lebih banyak lagi yang mengungsi ke Rafah di perbatasan dengan Mesir dari garis depan tempat tank-tank Israel memerangi pejuang Hamas.

Roket yang ditembakkan dari Gaza melaju menuju Israel tengah semalam, memicu sirene di seluruh bagian tengah dan selatan negara itu. Media Israel memuat rekaman sejumlah intersepsi. Tidak ada laporan mengenai serangan langsung apa pun.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap pembantaian terhadap warga sipil di Gaza.

Sebuah video Bulan Sabit Merah yang diterbitkan pada hari Minggu menunjukkan tim penyelamat bekerja dalam kegelapan untuk membawa seorang anak yang terluka akibat puing-puing berasap di Gaza tengah. 

Baca Juga: Houthi Kembali Serang Kapal Kontainer Maersk di Laut Merah, Maersk Stop Operasi

Enam orang tewas dalam serangan di desa al-Mughraqa di luar Kota Gaza, kata pejabat kesehatan. Serangan terpisah terhadap sebuah rumah di Khan Younis menewaskan satu orang dan melukai lainnya, tambah mereka.

Menjelang berakhirnya tahun 2023, warga Palestina di Gaza berdoa untuk gencatan senjata tetapi tidak memiliki harapan bahwa tahun baru akan lebih baik.

Editor: Handoyo .