BANDUNG. Sebagai komoditas andalan penyumbang devisa terbesar nasional, sektor perkebunan sawit masih banyak ganjalan. Tidak hanya gempuran dari LSM asing, hambatan juga datang dari dalam negeri yakni di sektor regulasi pemerintah. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, selama ini masih banyak kebijakan di sektor hulu hingga hilir minyak sawit yang dikeluarkan oleh pemerintah saling tumpang tindih sehingga bertolak belakang dengan semangat peningkatkan produksi dan penyerapan terhadap industri hilir. Beberapa kebijakan tersebut menurut Joko antara lain mengenai Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan, dan Perlindungan Ekosistem Gambut dan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H).
Hambatan membentang di industri kebun sawit
BANDUNG. Sebagai komoditas andalan penyumbang devisa terbesar nasional, sektor perkebunan sawit masih banyak ganjalan. Tidak hanya gempuran dari LSM asing, hambatan juga datang dari dalam negeri yakni di sektor regulasi pemerintah. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, selama ini masih banyak kebijakan di sektor hulu hingga hilir minyak sawit yang dikeluarkan oleh pemerintah saling tumpang tindih sehingga bertolak belakang dengan semangat peningkatkan produksi dan penyerapan terhadap industri hilir. Beberapa kebijakan tersebut menurut Joko antara lain mengenai Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan, dan Perlindungan Ekosistem Gambut dan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H).