Hampir 100 orang meninggal pasca mendapat vaksin flu, publik Korea Selatan kian cemas



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Terus meningkat, jumlah warga Korea Selatan yang meninggal setelah mendapat vaksin flu musiman mendekati angka 100 orang. Meskipun, tidak ada korelasi antara hampir 99% dari kematian dan vaksinasi flu.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) mengatakan, jumlah kematian di antara penerima vaksinasi flu, yang sebagian besar adalah lansia, naik menjadi 97 orang pada Jumat (6/11) tengah malam.

Peningkatan jumlah kematian telah memicu kecemasan publik atas keamanan vaksin flu. Tetapi, KDCA menyatakan, belum ada hubungan yang terkonfirmasi antara 96 ​​kematian dan suntikan flu mereka. 


"Hanya satu kasus yang saat ini sedang diselidiki," kata KDCA dalam pernyataan, seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Dari 97 kematian, sebanyak 41 orang di antaranya berusia 80 tahun atau lebih, 40 orang bermur sekitar 70 tahun, 8 orang dengan usia berkisar 60, dan 8 lain di bawah 60 tahun.

Baca Juga: Otoritas Korsel: Sejumlah vaksin flu salah penanganan selama penyimpanan

Sudah 59,6% warga Korea menerima vaksin flu

KDCA telah berulang kali mengatakan, tidak menemukan hubungan langsung antara suntikan flu dan kematian, mendesak orang untuk mendapatkan vaksinasi flu sebelum musim dingin dingin bergulir di tengah pandemi virus corona baru.

Kecemasan publik meningkat atas keamanan vaksin flu, setelah beberapa botol vaksin-bagian dari program inokulasi gratis-terkena suhu kamar selama distribusi. Namun, pihak berwenang menegaskan, tidak ada masalah keamanan.

Sejauh ini, lebih dari 11,6 juta warga Korea Selatan telah menerima suntikan flu gratis. Itu berarti, sudah 59,6% dari target vaksinasi untuk sekitar 19,6 juta orang, termasuk remaja dan warga lanjut usia.

Umumnya, musim flu tiba di Korea Selatan antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menyebabkan antibodi untuk berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan flu pada pertengahan November.

Selanjutnya: Dokter ramai-ramai minta vaksin flu disetop, pemerintah Korsel menolak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan