KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pinhome, perusahaan penyedia platform properti merilis Pinhome Home Value Index (PHVI) & Pinhome Home Rental Index (PHRI) – sebagai nilai ukur informasi harga jual dan sewa dengan fokus pasar properti residensial. Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome mengungkapkan keyakinannya terhadap akses kepemilikan rumah di kota besar Indonesia, khususnya Jakarta. “Data terbaru kami menunjukkan tren yang konsisten dengan kuartal lalu. Ada peluang besar bagi calon pembeli rumah pertama, karena harga jual sedang mengalami dinamika. Area Jakarta relatif turun di berbagai tipe rumah di banyak titik. Utamanya dipicu oleh persaingan harga di area sama," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kontan, Jumat (22/11).
Baca Juga: REI Yakin Program 3 Juta Rumah Terealisasi Data terbaru PHVI menunjukkan hampir semua area di Jakarta mengalami penurunan harga untuk tipe rumah lebih kecil atau sama dengan 54. Ini indikasi peluang positif, karena umumnya tipe ini menjadi pilihan utama calon pembeli rumah pertama. Dalam pemaparannya, Pinhome menunjukan bahwa harga jual di Jakarta Barat (Cengkareng) menurun hingga 8% pada rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 54. Di Jakarta Selatan (Jagakarsa), harga jual tipe lebih kecil atau sama dengan 54 turun hingga 8% dibandingkan kuartal lalu. Hal ini diduga akibat persaingan dalam segmen rumah minimalis akses motor. Sementara itu harga jual tipe 121-200 di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara menurun hingga 13% karena persaingan harga rumah di sekitarnya. Lalu, rumah tipe lebih besar atau sama dengan 201 mengalami penurunan signifikan 9% di Jakarta Selatan (Pasar Minggu). Ini didorong oleh persaingan harga di segmen rumah mewah di Kelurahan Kebagusan. Sementara untuk beberapa kota di luar Jakarta, Pinhome mencatat bahwa harga rumah tipe 54 atau lebih kecil di Bandung naik 10% terutama di Kota dan Kabupaten Bandung Barat. Sementara tipe 121-200 turun 5% di Kota Bandung, terkonsentrasi di beberapa kecamatan bagian timur Bandung. Harga rumah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Kota Malang, naik, terutama tipe 121-200 di Semarang (8%) dan tipe lebih kecil atau sama dengan 200 di Sidoarjo dan Surabaya (hingga 5%). Perbaikan infrastruktur turut mendukung kenaikan ini.
Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Belum Kokoh, Cek Rekomendasi Saham-sahamnya Sementara itu, harga rumah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali naik 2% pada tipe 121 - 200. Sementara itu, untuk tren harga sewa rumah di Jakarta, data PHRI terbaru menunjukkan temuan yang lebih dinamis. Kenaikan dan penurunan harga terlihat di area Jakarta dan sekitarnya terjadi adanya kenaikan harga sewa rumah tahunan untuk tipe lebih kecil atau sama dengan 54 terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur di kisaran 20-30 juta rupiah per tahun. Sebaliknya, harga sewa rumah tahunan di Jakarta Selatan tetap stabil. Rumah dengan tipe lebih besar dari 54 di Jakarta, harga sewa rumah tahunan cenderung stabil cenderung menurun hingga 18% di Jakarta Pusat. Di sekitar Jakarta, selain Kota Depok dan Kota Bogor, rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 200 mengalami peningkatan harga sewa tahunan. Peningkatan paling signifikan terjadi di Kota Tangerang Selatan (20%), didorong popularitas sewa di area Bintaro. Sementara di Kota Bogor, penurunan harga sewa tahunan signifikan terjadi pada rumah dengan tipe 121-200 (17%) dan tipe lebih kecil atau sama dengan 54 (6%). Sementara itu, harga sewa di Kota Depok masih tetap stabil. Untuk temuan di luar kota Jakarta, terutama di Kota dan Kabupaten Bandung serta Bandung Barat, harga sewa rumah tipe 54 ke bawah turun, terutama di Bandung Barat (11%). Sementara itu, harga sewa rumah tipe lebih besar dari 54 naik.
Baca Juga: Pasar Properti Bali Diproyeksi Akan Terus Menggeliat, Ini Faktor Pendorongnya Di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, harga sewa rumah tipe 54 ke bawah naik, dengan Surabaya naik 8%. Sewa rumah tipe di atas 54 turun, terutama tipe di atas 201 di Semarang yang turun 20%. Sementara itu di Kota Denpasar, harga sewa rumah tipe 54 ke bawah naik 4%, sedangkan tipe 55-120, turun 9%. Melihat temuan ini, Pinhome percaya sekarang adalah momen tepat untuk memulai langkah menuju kepemilikan rumah. Rencana penghapusan pajak oleh Pemerintah di sektor perumahan juga kencang digaungkan.
"Mulai bekali diri dengan pemahaman properti, rencanakan anggaran yang tepat, dan berkonsultasilah dengan para ahli. Pinhome akan terus memberikan informasi dan dukungan melalui beragam fitur seperti Budget Ideal, Cari Properti, hingga Pengajuan KPR dan KPR Simulator via aplikasi untuk membantu persiapannya,” tutup Dara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .