Hampir Serap Semua Capex, Itama Ranoraya (IRRA) Fokus pada Pengadaan Aset



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi dan alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)  hampir menyerap semua anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) mereka untuk tahun 2024 ini. Tahun ini perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 320 miliar.

Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ronaraya Tbk mengatakan lebih rinci capex yang telah diserap akhir hingga kuartal III tahun ini, sekitar 99,4% dari total capex yang direncanakan yaitu sebesar Rp 318,185 miliar.

"Mayoritas dana capex tersebut telah diperuntukkan bagi pengadaan aset tetap dan produk unggulan seperti Mesin Linear Accelerator (Linac), mesin serta bahan habis pakai hemodialisis, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), laparoskopi, dan produk diagnostik in vitro," ungkap Heru kepada Kontan beberapa waktu lalu.


Adapun, mengenai target, hingga tutup tahun Heru bilang Itama Ranoraya menargetkan peningkatan penjualan dan target laba bersih yang cukup positif.

"Target penjualan sebesar 46% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya, dengan target laba bersih ditetapkan sebesar 5,2% dari target penjualan," tambahnya.

Baca Juga: Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Tumbuh 48,7% di Semester-1 2024, Ini Pendorongnya

Dirinya menambahkan, IRRA juga mendukung program presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka terkait pemeriksaan kesehatan atau medical check up gratis, termasuk tes tuberkulosis (TBC) bagi sedikitnya 52 juta masyarakat Indonesia.

"Meninjau kebijakan presiden terpilih terkait pemerataan Medical Check Up (MCU) dan pemberantasan Tuberculosis (TBC), kami melihat peluang adanya peningkatan permintaan untuk alat kesehatan yang berhubungan dengan diagnostik, farmasi, dan program IT yang dapat mendukung inisiatif tersebut," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam program Medical Check Up (MCU), potensi pengembangan industri kesehatan akan berdampak signifikan pada pelaku bisnis di bidang kimia klinis, kardiometabolik, dan sejenisnya.

Baca Juga: IRRA Dorong Peningkatan Skrining Hepatitis dalam Memperingati Hari Hepatitis Sedunia

Sementara itu, dalam program pemberantasan TBC, sektor yang perseroan prediksi akan berkembang mencakup skrining, pengujian imunologi, dan industri farmasi yang terkait dengan TBC.

"Kami telah menyaksikan hal ini selama pandemi Covid-19, di mana program 3T (testing, tracing, treatment) menunjukkan potensi yang dapat diadaptasi untuk mencapai tujuan pemerataan MCU dan pemberantasan TBC di era presiden terpilih Prabowo," ungkapnya.

Sebagai gambaran, lewat paruh pertama tahun ini, IRRA mencatat pendapatan sebesar Rp 334,4 miliar, atau naik 48,7% dari Rp 224,9 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Dengan margin laba kotor untuk periode tersebut mencapai 20,11%, dengan turut mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,87 miliar sepanjang semester I-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih