Handaka Santosa: Tidak mau menjadi kutu loncat



JAKARTA. Handaka Santosa, Chief Executive Officer (CEO) Senayan City, sudah dikenal sebagai eksekutif yang malang-melintang di bisnis properti, khususnya pusat perbelanjaan (mal).

Selepas tamat kuliah, Handaka  langsung menjajal bisnis properti dengan bekerja di Gajah Mada Plaza, Jakarta. Dia bekerja di tempat itu sekitar delapan tahun, yakni dari tahun 1981 hingga 1989. Jabatan terakhirnya di Gajah Mada Plaza sebagai seorang direktur.    

Pria berkacamata ini memiliki prinsip dalam menjalani jenjang profesionalnya, yakni tidak mau menjadi seperti "kutu loncat". Artinya, ia tidak mudah berpindah-pindah kerja dalam waktu yang relatif singkat. Prinsip ini menjadi dasar utama perjalanan Handaka sebagai profesional. Selepas dari Gajah Mada Plaza, Handaka kemudian bergabung bersama Grup SOGO.


Tidak tanggung-tanggung, Handaka mengabdi selama 17 tahun hingga menjabat sebagai direktur eksekutif di Grup SOGO. Handaka kemudian merasa perlu mencari tantangan baru selepas mengabdi cukup lama di Grup ternama itu.     

Grup Agung Podomoro, induk Senayan City, menjadi pilihan profesi profesional Handaka hingga sekarang. Ia mengaku tidak pernah merasa bosan meski bekerja di satu perusahaan dalam jangka waktu terbilang lama.  "Kita harus punya tantangan bagi diri sendiri agar selalu menikmati rutinitas," jelas penggemar hiasan dan perabot keramik ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini