Hangat laba dari usaha Kebab Kadabra



JAKARTA. Berbisnis makanan diperlukan inovasi. Seperti usaha Kebab Kadabra yang didirikan Valentino Ivan. Ia menjual menu kebab yang bervariasi. Berminat menjadi mitra? Siapkan investasi Rp 45 juta atau Rp 100 juta. Gerai mitra diprediksi bisa meraup omzet Rp 45 juta sebulan. banyak orang mencoba berbisnis makanan, lantaran peluang pasarnya besar. Namun, pemilik usaha harus pandai-pandai berkreasi supaya jualannya diminati. Seperti yang dilakukan Valentino Ivan melalui Big Joe Group. Ia membuka usaha kudapan kebab yang mengusung brand Kebab Kadabra pada 2008.Ivan membidik konsumen dari kalangan mahasiswa dan anak muda. Karena itu, ia berusaha harga produk terjangkau dan sesuai selera mereka. Menurutnya, tren kebab sangat unik dan punya banyak penggemar. Nah, supaya punya ciri khas dibanding kebab lainnya, ia membuat variasi dengan menambahkan isi tortila  yang garing ke dalam kebab.Selain itu, bagi penggemar makanan pedas, ia menyediakan kebab gila yang super pedas. Menu lain, japanesse kebab, yaitu kebab yang ditambah saus mayo wasabi. "Harganya berkisar Rp 4.000 hingga Rp 20.000," tutur Ivan. Setelah yakin usaha ini prospektif, ia pun menawarkan peluang kemitraan sejak 2009 dan terus membuka peluang tersebut. Kini, Kebab Kadabra memiliki 40 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Jogya, dan Padang. "Ada 12 gerai milik sediri," tutur Ivan.Selain kebab, ia juga menciptakan menu Bigjoe Burger, Martabak Sarang Tawon, dan minuman Boba Time.Dua sistem kerjasamaTertarik bermitra denga Big Joe Group? Siapkan  kocek sebesar Rp 45 juta untuk memboyong paket Kebab Kadabra. Anda juga bisa memilih konsep resto yang menjual menu Kebab Kadabra plus menu Big Joe lainnya. Untuk paket ini, siapkan investasi Rp 100 juta.Mitra akan mendapatkan pelatihan karyawan, satu unit booth, peralatan masak, survei lokasi, pendampingan, standar operational, bahan baku awal dan freezer.Kata Ivan, mitra harus menyiapkan lokasi seluas 4,5x10 meter, atau dengan konsep ruko. Ia berjanji melakukan audit secara berkala pada setiap gerai dan mengecek kualitas produk. Omzet gerai diperkirakan berkisar Rp 15 juta-Rp 45 juta per bulan. Dengan target keuntungan bersih 30%, maka mitra diharapkan sudah bisa balik modal sekitar setahun. "Bahkan cabang di kawasan Binus, Untar dan Alam Sutra dapat mencapai Rp 2 juta per hari," klaim Ivan.Calon mitra bisa memilih dua sistem kerjasama. Pertama, sistem mandiri, yaitu mitra akan dilepas dalam menjalankan usahanya setelah mendapat pelatihan. Kedua, auto management sistem (AMS), di mana pengelolaan didukung oleh pusat 100%, mulai dari merekomendasikan lokasi hingga mencari karyawan. Sistem ini mewajibkan mitra dan pusat membagi laba bersih 50:50. Salah satu mitra Kebab Kadabra, Fendi Chandra membuka gerai di Lippo Karawaci sejak dua tahun lalu. Ia mengaku, usahanya berjalan lancar dan sejauh ini tidak ada masalah signifikan. "Saya sudah balik modal dalam setahun," ucapnya. Namun, karena lokasinya di perumahan, kadang ia menemui kendala saat konsumen jenuh, sehingga berhenti sesaat mengonsumsi kebab. "Tapi, beberapa waktu berikutnya, mereka kembali lagi membeli, jadi kalaupun omzet turun, tidak sampai signifikan," ujar Fendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini