Hanjin tidak punya duit, kargo US$ 14 M terdampar



SEOUL. Perusahaan pelayaran asal Korea Selatan, Hanjin Shipping Co Ltd. kesulitan mengumpulkan dana untuk menyelamatkan kargo miliknya yang terdampar di berbagai negara pasca kebangkrutan perusahaan ini. Nilai kargo ini mencapai US$ 14 miliar.  

Pihak pelabuhan menolak menerima kargo milik Hanjin jika tidak ada garansi bahwa biaya pelabuhan akan dibayar. Para kreditur, perbankan dan pemerintah enggan memberikan dana segar untuk membantu Hanjin. 

Krisis ekonomi global, persaingan sengit dan penurunan harga menghantam industri pelayaran kargo. Hanjin adalah salah satu perusahaan yang gagal bersaing kemudian runtuh dengan meninggalkan utang sekitar US$ 5,4 miliar. 


Sekitar 89 armada kapal dari 141 kapal yang dimiliki perusahaan ini terombang-ambing nasibnya, dan beberapa diantaranya telah disita oleh kreditur. Kapal-kapal kargo Hanjin berisi spareparts ponsel pintar dan bahan makanan yang tidak tahan lama. Tujuan terbesar kapal kargo ini ke pasar AS. 

Kreditor terbesar Hanjin mengaku sulit menerima permintaan pengadilan niaga untuk memberi dana segar pada perusahaan ini. The Korea Development Bank mengatakan mungkin bisa menyediakan dana segar, meski tidak bisa dipastikan itu bisa menyelamatkan perusahaan ini. 

Hanjin Group, sebagai perusahaan induk berjanji menyediakan dana segar US$ 90 juta. Namun biaya sebasar itu diragukan bisa cukup menutupi biaya bongkar kargo. Sementara kreditur yang disokong pemerintah akan menawarkan 100 miliar won tambahan jika ada jaminan. Ini untuk mengirim lebih dari 20 kapal kontainer pengganti di minggu depan untuk mengeluarkan kargo. 

Editor: Rizki Caturini