JAKARTA. Kegagalan bisa menjadi batu pijakan untuk meraih kesuksesan. Itulah yang dirasakan Hans Kwee, Direktur Emco Asset Management, terutama dalam berinvestasi di pasar saham. Ketika masih di bangku kuliah, Hans sejatinya lebih tertarik berbisnis di sektor riil. Bisnis pembuatan sepatu kulit menjadi pilihannya.Hans sempat menikmati profit yang lumayan dari bisnis yang ia mulai di tahun 1997 itu. Namun, memasuki 1998, Indonesia mengalami terkena krisis moneter yang cukup parah. Inflasi melambung tinggi dan daya beli masyarakat anjlok. Alhasil, usaha sepatu yang dirintis bersama dua kawannya itu harus gulung tikar. Kegagalan itu mendorong Hans untuk lebih tekun mempelajari ilmu ekonomi, khususnya sektor finansial. Belakangan, ia terinspirasi dari George Soros, seorang spekulan produk derivatif dan pasar modal tapi justru mampu menggoncangkan perekonomian dunia. Inilah yang kemudian menjadi pemantik awal Hans untuk menapaki investasi di pasar saham.
Hans Kwee: Investasi berdasarkan analisis sendiri
JAKARTA. Kegagalan bisa menjadi batu pijakan untuk meraih kesuksesan. Itulah yang dirasakan Hans Kwee, Direktur Emco Asset Management, terutama dalam berinvestasi di pasar saham. Ketika masih di bangku kuliah, Hans sejatinya lebih tertarik berbisnis di sektor riil. Bisnis pembuatan sepatu kulit menjadi pilihannya.Hans sempat menikmati profit yang lumayan dari bisnis yang ia mulai di tahun 1997 itu. Namun, memasuki 1998, Indonesia mengalami terkena krisis moneter yang cukup parah. Inflasi melambung tinggi dan daya beli masyarakat anjlok. Alhasil, usaha sepatu yang dirintis bersama dua kawannya itu harus gulung tikar. Kegagalan itu mendorong Hans untuk lebih tekun mempelajari ilmu ekonomi, khususnya sektor finansial. Belakangan, ia terinspirasi dari George Soros, seorang spekulan produk derivatif dan pasar modal tapi justru mampu menggoncangkan perekonomian dunia. Inilah yang kemudian menjadi pemantik awal Hans untuk menapaki investasi di pasar saham.