Hanson membidik pra-penjualan Rp 2 triliun



JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) berencana menambah tabungan tanah (land bank) pada tahun depan. Pengembang ini tengah mengincar tambahan lahan seluas 200 hektare (ha).

Menurut Hermawan Raharjo, Hubungan Investor dan Keuangan Perusahaan Hanson International, pihaknya akan menambah lahan di Maja, Tangerang dan Serpong serta Tangerang Selatan.

Pihaknya akan menyiapkan belanja modal antara Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar tahun depan. Namun, nilai belanja modal tersebut bisa saja berubah tergantung harga lahan di kawasan tersebut.


Yang jelas, Hanson akan memperoleh sumber belanja modal dari penerbitan obligasi tahap I sebesar Rp 500 miliar. Penerbitan surat utang ini bakal berlangsung di kuartal I 2017. "Saat ini kami sedang progres registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya, Jumat (9/12).

Dana hasil penerbitan obligasi juga akan dipakai untuk pembayaran kembali atau refinancing utang. Upaya tersebut untuk mengurangi beban bunga perbankan yang saat ini harus ditanggung Hanson. "Sebab bunga obligasi diperkirakan lebih murah dibandingkan perbankan," tuturnya.

IPO anak usaha

Selain menambah lahan, Hanson  akan melanjutkan sejumlah proyek di kawasan Serpong dan Maja, Banten. Seperti, proyek Serpong Kencana. Ini adalah proyek perumahan kelas menengah bawah di Kabasiran, Parung Panjang, Bogor dengan luas area sekitar 46 ha.

Masih di kawasan Serpong, perusahaan ini akan mengembangkan proyek Millenium City dengan konsep properti terpadu. Di sana bakal ada proyek hunian dan komersial secara terintegrasi dengan luas lahan 850 ha. "Proyek ini akan diluncurkan pada awal tahun 2017," kata dia

Selain itu ada proyek Maja Raya yang merupakan kerjasama dengan PT Citra Benua Persada. Proyek ini mengembangkan kawasan hunian dan properti komersial, seperti perumahan, rumah toko dan rumah kantor.

Di areal ini, Hanson akan membangun beberapa proyek komersial, seperti pusat belanja dan rumah sakit. Dua jenis proyek yang bisa menjadi daya tarik kawasan properti.  "Namun fokus kami saat ini masih membuat populasi di Maja semakin besar dengan pembangunan perumahan," papar Hermawan.

Lewat aksi tersebut, Hanson menargetkan bisa menggenggam marketing sales atau pra penjualan antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun tahun depan. Target tersebut berasal dari  dua proyek yang menjadi andalan pengembang ini, yakni di Maja dan Serpong. "Dalam dua tahun terakhir periode 2014-2016, marketing sales di Serpong  sudah mencapai Rp 1 triliun dan di Maja sendiri sekitar Rp 1,5 triliun," paparnya.

Selain membesarkan proyek properti, Hanson berniat melepas saham perdana atau initial public offering  (IPO) anak usaha. Dana hasil melantai di bursa tersebut akan Hanson International pakai untuk pengembangan bisnis anak usaha tersebut.

Sayang, Hermawan tidak merinci anak usaha yang akan melantai di bursa. Tercatat Hanson memiliki beberapa anak usaha, antara lain PT Mandiri Mega Jaya, PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time. "Anak usaha yang akan IPO memiliki aset berkisar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar, tapi jumlah yang akan dilepas bergantung valuasi," tegas Hermawan.                   n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia