JAKARTA. PT Hanson Internasional (MYRX), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan properti menegaskan tidak akan menutup konsesi tambang timah dan bijih besi miliknya. Meskipun, bisnis tambang timah dan bijih besi sangat lesu dibandingkan bisnis properti, MYRX tidak akan melepaskan kedua bisnis tambangnya tersebut.Rony Agung Suseno, Direktur MYRX bilang, bisnis tambang bijih besi di Sukabumi, Jawa Barat yang dikelola anak usahanya PT Mitra Pertiwi Pratama masih tetap beroperasi. Meski beroperasi, produksi yang dihasilkan tidak banyak dan pekerja tambang yang bekerja juga tidak setiap hari bekerja. "Untuk tambang bijih besi di Sukabumi, itu tinggal ngabisin saja, tapi itu tidak akan tutup, " kata Roni, Senin (03/03). Malah, dia bilang, ada investor dari China yang melirik tambang tersebut. Namun, Roni enggan untuk menyebutkan nama perusahaannya sebab kesepakatan investasi masih belum terjadi. Saat ini, perusahaan China tersebut akan bekerja sama untuk meneruskan eksplorasi dan produksi bijih besi. Rony bilang, perusahaan memiliki tiga konsesi bijih besi di Sukabumi dan baru satu yang dieksploitasi. Jika investor China dan PT Mitra Pertiwi Pratama mencapai kesepakatan, maka semua konsesi akan digarap.
Hanson tunggu investor dari China
JAKARTA. PT Hanson Internasional (MYRX), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan properti menegaskan tidak akan menutup konsesi tambang timah dan bijih besi miliknya. Meskipun, bisnis tambang timah dan bijih besi sangat lesu dibandingkan bisnis properti, MYRX tidak akan melepaskan kedua bisnis tambangnya tersebut.Rony Agung Suseno, Direktur MYRX bilang, bisnis tambang bijih besi di Sukabumi, Jawa Barat yang dikelola anak usahanya PT Mitra Pertiwi Pratama masih tetap beroperasi. Meski beroperasi, produksi yang dihasilkan tidak banyak dan pekerja tambang yang bekerja juga tidak setiap hari bekerja. "Untuk tambang bijih besi di Sukabumi, itu tinggal ngabisin saja, tapi itu tidak akan tutup, " kata Roni, Senin (03/03). Malah, dia bilang, ada investor dari China yang melirik tambang tersebut. Namun, Roni enggan untuk menyebutkan nama perusahaannya sebab kesepakatan investasi masih belum terjadi. Saat ini, perusahaan China tersebut akan bekerja sama untuk meneruskan eksplorasi dan produksi bijih besi. Rony bilang, perusahaan memiliki tiga konsesi bijih besi di Sukabumi dan baru satu yang dieksploitasi. Jika investor China dan PT Mitra Pertiwi Pratama mencapai kesepakatan, maka semua konsesi akan digarap.