JAKARTA. Rencana Partai Hanura untuk bergabung dengan Partai Gerindra, untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto yang akan berduet dengan Hatta Rajasa, ternyata belum solid. Politisi Partai Hanura, Nuning Kertopati kemudian mempertanyakan sowan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menemui Presiden SBY Nuning menjelaskan, pada prinsipnya partainya siap berkoalisi dengan pihak yang memiliki probabilitas menang paling besar atau kuat. Dalam hal ini, lanjutnya, pasangan yang dapat memenangkan pertarungan, harus memiliki solidarity maker, punya kemampuan memikat rakyat. Sekaligus bisa mengurus negara bangsa ini dengan holistik dan integral. "Tadi, Pak Prabowo bersama Hata Rajasa bersama-sama sowan ke Presiden SBY. Perlu dipertanyakan kemampuan Hatta Rajasa sebagai solidarity maker. Prabowo-Hatta itu bukan ekuivalen lho, dengan Sukarno-Hatta," sindir Nuning Kertopati Selasa (13/5), seperti dikutip dari Tribunnews.com. "Saya rasa gerakan 08 (Prabowo Subianto red) terlalu cepat. Seharusnya dijajaki juga calon lain yang bisa jadi lebih baik. Dari kubu Golkar bisa saja tokoh senior Pak Ginanjar Kartasasmita yang cukup bagus dimasanya dalam pergaulan internasional," katanya lagi. Atau tokoh-tokoh lain, sambung Nuning, yang memiliki kemampuan baik. "Termasuk Ketum saya (Wiranto red) yang juga punya kemampuan baik dalam mengurus negara saat beliau menjabat dalam pemerintahan," tuturnya. (Rachmat Hidayat)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hanura pertanyakan kemampuan Hatta sebagai Wapres
JAKARTA. Rencana Partai Hanura untuk bergabung dengan Partai Gerindra, untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto yang akan berduet dengan Hatta Rajasa, ternyata belum solid. Politisi Partai Hanura, Nuning Kertopati kemudian mempertanyakan sowan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menemui Presiden SBY Nuning menjelaskan, pada prinsipnya partainya siap berkoalisi dengan pihak yang memiliki probabilitas menang paling besar atau kuat. Dalam hal ini, lanjutnya, pasangan yang dapat memenangkan pertarungan, harus memiliki solidarity maker, punya kemampuan memikat rakyat. Sekaligus bisa mengurus negara bangsa ini dengan holistik dan integral. "Tadi, Pak Prabowo bersama Hata Rajasa bersama-sama sowan ke Presiden SBY. Perlu dipertanyakan kemampuan Hatta Rajasa sebagai solidarity maker. Prabowo-Hatta itu bukan ekuivalen lho, dengan Sukarno-Hatta," sindir Nuning Kertopati Selasa (13/5), seperti dikutip dari Tribunnews.com. "Saya rasa gerakan 08 (Prabowo Subianto red) terlalu cepat. Seharusnya dijajaki juga calon lain yang bisa jadi lebih baik. Dari kubu Golkar bisa saja tokoh senior Pak Ginanjar Kartasasmita yang cukup bagus dimasanya dalam pergaulan internasional," katanya lagi. Atau tokoh-tokoh lain, sambung Nuning, yang memiliki kemampuan baik. "Termasuk Ketum saya (Wiranto red) yang juga punya kemampuan baik dalam mengurus negara saat beliau menjabat dalam pemerintahan," tuturnya. (Rachmat Hidayat)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News