Hanya 18% produksi karet yang diserap industri



JAKARTA. Industri hilir karet alam di dalam negeri masih belum berkembang. Ini dibuktikan dengan serapan karet alam produksi petani untuk diolah menjadi bahan baku industri yang masih minim yaitu 18%. Sementara sisanya sebesar 82% diekspor mentah. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, saat ini harga karet dunia sebagai komoditas sedang jatuh. "Kami ingin produksi karet alam petaniĀ  lebih banyak diserap industri hilir untuk diolah," ujarnya, Senin (11/5).

Indonesia merupakan negara penghasil karet di dunia. Data Dewan Karet Indonesia menunjukkan, produksi karet alam nasional sekitar 3 juta ton - 3,5 juta ton per tahun. Itu berarti hanya sekitar 600.000 ton yang dipakai untuk diolah kembali sebagaiĀ  bahan baku industri hilir karet.

Angka 18% tersebut masih jauh dibandingkan serapan karet negara-negara lain seperti Malaysia, China dan India yang sudah mencapai lebih dari 40%. Karet alam adalah bahan baku industri ban, sarung tangan karet, benang karet, kondom, alas kaki, dan barang-barang karet.


Sebanyak 55% dipakai untuk industri ban, 17% untuk industri sarang tangan karet, benang karet dan kondom,11% untuk industri alas kaki, 9% dan barang-barang karet, sisanya untuk industri lain seperti infrastruktur aspal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa